Jelajah Kuliner Lebaran: Ragam Hidangan Khas Idul Fitri dari Berbagai Belahan Dunia

Saat Idul Fitri tiba, aroma masakan lezat memenuhi rumah-rumah di seluruh dunia. Lebih dari sekadar opor ayam dan kue kering yang menjadi ciri khas Indonesia, perayaan ini juga dimeriahkan dengan hidangan-hidangan unik yang mencerminkan budaya dan tradisi masing-masing negara.

Tradisi kuliner saat Idul Fitri menjadi daya tarik tersendiri. Makanan bukan hanya sekadar pengisi perut, tetapi juga simbol kebersamaan, syukur, dan identitas budaya. Mari kita menelusuri beberapa hidangan istimewa yang disajikan saat Lebaran di berbagai negara:

  • Afghanistan: Bolani

    Bolani adalah camilan populer di Afghanistan, berupa kue pipih yang digoreng atau dipanggang. Isiannya bervariasi, mulai dari campuran sayuran seperti kentang, daun bawang, dan labu, hingga daging cincang. Bolani biasanya disajikan dengan chutney, saus yogurt, atau selai wortel sebagai pelengkap.

  • India & Pakistan: Shahi Tukda

    Shahi Tukda, juga dikenal sebagai double ka meetha, adalah hidangan penutup mewah yang terbuat dari roti yang digoreng dan direndam dalam susu kental manis. Hidangan ini diperkaya dengan rempah-rempah seperti kapulaga dan kunyit, serta taburan kacang-kacangan. Shahi Tukda menjadi hidangan wajib saat perayaan Idul Fitri di India dan Pakistan.

  • Lebanon, Suriah, Yordania, Palestina: Ma'amoul

    Kue kering Ma'amoul adalah suguhan istimewa yang selalu hadir dalam perayaan di Levant. Kue mentega ini diisi dengan kurma, kacang walnut, atau pistachio. Proses pembuatan Ma'amoul seringkali menjadi tradisi keluarga yang dilakukan bersama-sama menjelang Idul Fitri.

  • Bosnia/Balkan: Tufahije

    Tufahije adalah hidangan penutup khas Balkan yang terdiri dari apel rebus yang diisi dengan campuran kacang walnut dan krim kocok. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa hidangan ini berasal dari Persia dan diperkenalkan ke Balkan oleh Ottoman. Tufahije menjadi hidangan manis yang menyegarkan setelah hidangan utama yang berat.

  • Maroko: Assida

    Di Maroko, Idul Fitri dimulai dengan menikmati semangkuk Assida, bubur kental yang terbuat dari tepung dan dibumbui dengan mentega, madu, atau sirup kurma. Assida biasanya disantap dengan tangan, menciptakan pengalaman kuliner yang unik. Meskipun serupa dengan bubur yang ditemukan di negara-negara Arab lainnya, Assida Maroko memiliki cita rasa khas tersendiri.

  • Turki: Lokum

    Lokum, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Turkish Delight, adalah manisan kenyal yang terbuat dari tepung maizena, gula, dan air mawar. Lokum seringkali diberi tambahan rasa seperti air jeruk, delima, atau lemon. Manisan ini menjadi teman yang sempurna untuk secangkir teh atau kopi Turki saat Lebaran.

  • Maroko, Aljazair, Libya, Tunisia: Tagine

    Tagine adalah hidangan rebusan yang dimasak dalam panci gerabah berbentuk kerucut yang khas. Hidangan ini berisi berbagai macam sayuran, daging (biasanya domba atau ayam), buah kering, dan rempah-rempah. Tagine dimasak perlahan hingga semua rasa menyatu dengan sempurna. Tagine biasanya disajikan dengan Batbout, roti pita khas Maroko.

Keberagaman hidangan Idul Fitri di seluruh dunia menunjukkan betapa kayanya tradisi kuliner Islam. Setiap hidangan memiliki cerita dan makna tersendiri, yang menambah keistimewaan perayaan ini. Selamat menjelajahi kelezatan Lebaran dari berbagai belahan dunia!