Inpres Kopdes Merah Putih Segera Terbit, Zulkifli Hasan Optimis Tingkatkan Ekonomi Desa

Inpres Kopdes Merah Putih Segera Terbit, Zulkifli Hasan Optimis Tingkatkan Ekonomi Desa

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan kabar baik mengenai perkembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Dalam acara open house yang diadakan di kediamannya di Jakarta Timur pada Senin (31/3/2025), Zulkifli Hasan menyatakan bahwa peluncuran Kopdes Merah Putih kini hanya menunggu Instruksi Presiden (Inpres) untuk diresmikan.

"Kami berharap Inpres ini dapat diselesaikan pada bulan Juni atau Juli. Setelah Inpres terbit, program ini dapat langsung dijalankan. Saat ini, kami hanya menunggu Inpres tersebut," ujar Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa setiap Kopdes nantinya akan menerima alokasi dana berkisar antara Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar. Sumber pendanaan ini masih dalam tahap finalisasi, apakah akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Proses pembentukan Kopdes Merah Putih sendiri telah dimulai secara bertahap. Dengan demikian, begitu Inpres diterbitkan, koperasi-koperasi ini dapat langsung beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat desa.

"Saat ini, kami sudah memulai proses pembentukan Kopdes. Begitu Inpres disahkan, Kopdes dapat langsung beroperasi," tegasnya.

Pemerintah menargetkan pembangunan hingga 70.000 koperasi desa di seluruh Indonesia. Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi solusi untuk memangkas rantai pasok barang dari desa ke kota, serta sebaliknya. Dengan memangkas rantai pasok, diharapkan harga komoditas di tingkat petani dapat meningkat, sementara harga di tingkat konsumen dapat lebih terjangkau.

Zulkifli Hasan juga menambahkan bahwa Kopdes Merah Putih memiliki potensi untuk berkembang menjadi lembaga keuangan yang melayani simpan pinjam, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di pedesaan.

Berikut poin-poin penting terkait Kopdes Merah Putih:

  • Tujuan Utama: Memangkas rantai pasok barang dari desa ke kota dan sebaliknya.
  • Target: Pembangunan 70.000 koperasi desa di seluruh Indonesia.
  • Pendanaan: Alokasi dana Rp 3 miliar - Rp 5 miliar per koperasi.
  • Sumber Dana: Masih dalam finalisasi, antara APBD atau APBN.
  • Potensi: Berkembang menjadi lembaga keuangan simpan pinjam.

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.