Luhut Prediksi Masa Transisi Jokowi-Prabowo Berlangsung Hingga 10 Bulan

markdown Solo, Jawa Tengah - Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, mengungkapkan perkiraan durasi masa transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. Luhut memperkirakan proses transisi ini akan memakan waktu antara 6 hingga 10 bulan.

Pernyataan ini disampaikan Luhut usai pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi di Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Senin (31/3/2025). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis, termasuk kelancaran transisi kekuasaan.

"Prosesnya sudah berjalan. Dulu, setahun lalu, kita sudah mencari bentuknya. Menurut perkiraan, transisi ke pemerintahan Prabowo akan berlangsung antara 6 hingga 10 bulan. Saya kira ini wajar," ujar Luhut.

Luhut menjelaskan bahwa perkiraan durasi transisi ini didasarkan pada fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai solid dan stabil. Ia meyakini bahwa kondisi ekonomi yang baik akan berdampak positif pada berbagai sektor ekonomi yang lebih kecil.

"Fundamental ekonomi kita hingga saat ini masih sangat baik," tegas Luhut.

Menjelang berakhirnya bulan Ramadhan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 2025, Luhut juga menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap menjunjung tinggi budaya kesantunan dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah.

"Saya titip, di bulan Ramadhan yang hampir usai ini, agar kita semua memelihara budaya santun dan ramah tamah Indonesia," kata Luhut.

Ia menekankan pentingnya menjaga etika dan sopan santun dalam berdemokrasi. Luhut mengingatkan agar kebebasan berpendapat tidak disalahgunakan untuk merendahkan atau tidak menghormati pihak-pihak yang telah berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

"Demokrasi itu penting, tapi jangan sampai merusak budaya sopan santun kita. Berbicara dan berbahasalah dengan baik, serta hormatilah orang-orang yang telah berkarya untuk negeri ini," pungkasnya.

Pentingnya Transisi yang Mulus

Masa transisi pemerintahan merupakan periode krusial yang membutuhkan koordinasi dan komunikasi yang efektif antara pemerintahan yang lama dan yang baru. Tujuannya adalah untuk memastikan kesinambungan program-program pembangunan dan menjaga stabilitas negara.

Luhut Binsar Pandjaitan sendiri dikenal sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan Jokowi. Keterlibatannya dalam proses transisi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan peralihan kekuasaan berjalan lancar dan tanpa gejolak.

Diharapkan, masa transisi ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mempersiapkan pemerintahan Prabowo Subianto dalam menjalankan roda pemerintahan dan mewujudkan visi-misinya untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.