Silaturahmi Lebaran di Kediaman Megawati, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Dapat Wejangan Soal Penanganan Masalah Ibu Kota

Wejangan Megawati Soal Jakarta Warnai Silaturahmi Lebaran

Suasana Idul Fitri yang penuh kehangatan dan kebersamaan tidak menghalangi pembahasan serius mengenai permasalahan kompleks yang dihadapi Ibu Kota Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur, Rano Karno, memanfaatkan momen silaturahmi di kediaman Megawati Soekarnoputri untuk berdiskusi mendalam mengenai berbagai isu krusial yang membelit Jakarta.

Pramono Anung mengungkapkan bahwa meskipun suasana Lebaran sangat terasa, Megawati Soekarnoputri tetap memberikan perhatian penuh terhadap berbagai permasalahan Jakarta. Diskusi intensif pun tak terhindarkan. "Wah banyak sekali (persoalan Jakarta yang dibahas) walaupun halalbihalal. Saya sama Bang Doel," ujar Pramono kepada awak media usai bersilaturahmi.

Fokus utama pembahasan meliputi isu-isu klasik yang menjadi momok bagi warga Jakarta, seperti banjir, kemacetan lalu lintas, dan pengelolaan sampah. Tak hanya itu, implementasi program-program sosial seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) juga menjadi sorotan utama. Megawati bahkan secara langsung mencecar Pramono dan Rano mengenai progres dan efektivitas program-program tersebut.

"Pasti (bahas) urusannya banjir, macet, sampah. (Megawati bertanya) KJP sudah dibagi benar atau belum? (Kartu) difabel sudah dapat atau belum? Lansia sudah dapat atau belum?” kata Pramono menirukan pertanyaan Megawati. Hal ini menunjukkan komitmen Megawati terhadap kesejahteraan warga Jakarta, terutama mereka yang rentan.

Laporan Kesiapan Menghadapi Banjir Rob

Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga melaporkan kepada Megawati mengenai kesiapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadapi potensi banjir rob. Ia menjelaskan bahwa berbagai langkah antisipasi telah diambil, termasuk persiapan ratusan pompa air dan peningkatan ketinggian tanggul, terutama di kawasan Muara Angke.

"Alhamdulillah hampir sebagian besar kita bisa jawab, termasuk prediksi rob yang terjadi pada tanggal 28, 29, dan 30," ujar Pramono. Meskipun prediksi banjir rob tidak sepenuhnya terjadi, pemerintah tetap bersiaga penuh.

Berikut adalah langkah-langkah yang telah dan akan diambil:

  • Penyediaan Pompa Air: Sebanyak 500 pompa air telah disiapkan untuk mengantisipasi genangan.
  • Peninggian Tanggul: Tanggul-tanggul di kawasan rawan, terutama di Muara Angke, akan ditinggikan hingga 2,5 meter.

Pramono menekankan bahwa pengalaman yang dimiliki bersama Rano Karno dalam menangani berbagai jenis banjir, mulai dari banjir kiriman hingga banjir lokal, menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan di Jakarta. Ia juga mengklaim bahwa penanganan banjir di Jakarta lebih baik dibandingkan daerah lain, tanpa menyebutkan nama daerah tersebut.

Prioritas Normalisasi Ciliwung Pasca Lebaran

Setelah perayaan Lebaran usai, Pramono dan Rano berencana untuk segera melanjutkan program-program perbaikan infrastruktur di Jakarta, dengan fokus utama pada normalisasi Kali Ciliwung. Mereka meyakini bahwa normalisasi Ciliwung memiliki kontribusi signifikan dalam mengurangi risiko banjir di Jakarta.

"Memang infrastruktur Jakarta harus dilakukan perbaikan, sehingga dengan demikian setelah Lebaran ini saya dan Bang Doel normalisasi Ciliwung itu akan kita lanjutkan karena normalisasi Ciliwung itu 40 persen dari kontribusi banjir di Jakarta," kata Pramono.

Diskusi serius mengenai persoalan Jakarta di tengah suasana Lebaran ini mencerminkan komitmen para pemimpin untuk terus mencari solusi bagi permasalahan kompleks yang dihadapi Ibu Kota. Momen silaturahmi pun dimanfaatkan secara optimal untuk merumuskan langkah-langkah strategis demi Jakarta yang lebih baik.