Gelombang Tarif Trump Ancam Ekonomi China: Perang Dagang Jilid Dua Lebih Mematikan?

Gelombang Tarif Trump Ancam Ekonomi China: Perang Dagang Jilid Dua Lebih Mematikan?

Kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump terhadap impor barang dari China telah memicu kekhawatiran mendalam di kalangan pelaku bisnis dan analis ekonomi. Tarif tambahan sebesar 10% ini dianggap sebagai eskalasi dari perang dagang sebelumnya, bahkan diperkirakan dampaknya akan lebih merusak.

Para pemasok China dan importir AS mengungkapkan kekhawatiran mereka atas kebijakan yang akan memicu gelombang baru perang dagang. Berbeda dengan perang dagang di tahun 2018, kali ini produsen kelas bawah di China berjuang dengan margin keuntungan yang sangat tipis. Mereka tidak lagi memiliki ruang untuk memangkas harga demi mempertahankan pelanggan di AS. Subsidi pemerintah China, yang sebelumnya menjadi andalan untuk melindungi pekerja, juga semakin menipis.

Dampak Ganda Bagi Produsen dan Ritel

Wawancara dengan sejumlah produsen dan eksportir China, serta eksekutif ritel di AS, mengungkapkan tekanan berat yang mereka hadapi. Permintaan pemotongan harga hingga 10% menjadi hal umum, namun sulit dipenuhi mengingat harga barang yang sudah tinggi. Hal ini berpotensi menggerus keuntungan, bahkan menyebabkan kerugian bagi banyak perusahaan.

Jonathan Chitayat dari Genimex Group, perusahaan yang memiliki ratusan pabrik di Asia, mengungkapkan bahwa banyak perusahaan di AS mengirimkan surat massal kepada pemasok, meminta pemotongan harga secara menyeluruh. Raksasa ritel seperti Costco dan Walmart, yang banyak mengimpor produk dari China, juga merasakan dampak dari kebijakan tarif ini. Walmart menyatakan akan terus bekerja sama dengan pemasok di China untuk mencari solusi terbaik di tengah ketidakpastian ini.

Strategi Bertahan Para Pemasok China

Para pemasok China yang pernah merugi akibat tarif di tahun 2018 kini menerapkan strategi baru, yaitu meminta pembayaran di muka sebelum mengirimkan barang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi risiko dan kerugian akibat kebijakan tarif yang tidak terduga.

Dominic Desmarais dari Liya Solutions, perusahaan yang menghubungkan usaha kecil dan menengah AS dengan pemasok di China, mengatakan bahwa pihaknya telah memberlakukan ketentuan pembayaran 100% di muka segera setelah Trump terpilih. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap dampak buruk dari tarif.

Ancaman PHK Massal dan Penutupan Pabrik

Para analis dan produsen China memperingatkan bahwa pengenaan tarif dapat mengguncang pusat industri di China, menyebabkan PHK massal dan penutupan pabrik. Profesor ekonomi He-Ling Shi dari Universitas Monash di Melbourne, menyatakan bahwa banyak perusahaan China yang telah menyerah menghadapi tekanan dari AS.

Shi juga mengatakan bahwa semakin banyak perusahaan yang memutuskan untuk menutup bisnis mereka. Hal ini menjadi indikasi bahwa perang dagang jilid dua ini berpotensi membawa dampak yang lebih serius bagi ekonomi China.

Implikasi Global

Perang dagang antara AS dan China bukan hanya masalah bilateral, tetapi juga memiliki implikasi global. Kebijakan tarif dapat mengganggu rantai pasokan global, meningkatkan inflasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang konstruktif dan multilateral untuk menyelesaikan konflik dagang ini.

Kesimpulan

Gelombang tarif baru dari AS terhadap China ini telah menciptakan ketidakpastian dan tekanan besar bagi para pelaku bisnis. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh produsen dan ritel, tetapi juga berpotensi mengancam stabilitas ekonomi global. Solusi yang adil dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan meminimalkan dampak negatif bagi semua pihak yang terlibat.

Poin Penting:

  • Tarif baru 10% dari AS terhadap barang-barang China.
  • Produsen China kesulitan memotong harga karena margin tipis.
  • Pemerintah China kekurangan dana untuk subsidi.
  • Perusahaan AS meminta diskon 10% dari pemasok.
  • Pemasok China meminta pembayaran di muka.
  • Ancaman PHK massal dan penutupan pabrik di China.
  • Dampak global terhadap rantai pasokan dan pertumbuhan ekonomi.