Serangan Israel Berlanjut di Gaza Saat Idul Fitri, Pengungsian Massal di Rafah Diperintahkan
Israel Intensifkan Serangan di Gaza, Warga Sipil Dipaksa Mengungsi di Hari Raya Idul Fitri
Di tengah suasana Idul Fitri yang seharusnya penuh sukacita, warga Gaza, Palestina, justru menghadapi kenyataan pahit akibat intensifikasi serangan yang dilancarkan oleh pasukan Israel. Serangan yang berlangsung sejak hari pertama Idul Fitri pada Minggu, 30 Maret 2025, terus berlanjut hingga hari kedua, memaksa ribuan warga sipil untuk mengungsi, terutama di wilayah Rafah.
Menurut laporan Al-Jazeera, serangan Israel yang dilancarkan sejak dini hari telah menyasar berbagai wilayah di Jalur Gaza. Khan Younis menjadi salah satu daerah yang paling terdampak, dengan sedikitnya tujuh rumah keluarga yang berbeda menjadi sasaran serangan. Penembakan artileri juga dilaporkan terjadi tanpa henti di wilayah tengah Jalur Gaza, khususnya di Nuseirat dan area dekat Koridor Netzarim. Ledakan juga terdengar di Deir el-Balah, dan tiga petani dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
Tim Pertahanan Sipil Gaza dan paramedis menghadapi kesulitan besar dalam mengevakuasi jenazah korban akibat intensitas serangan yang tinggi. Jenazah seorang warga Palestina di kamp pengungsi Maghazi, Gaza tengah, berhasil dipindahkan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Serangan udara Israel di dekat kamp pengungsi Jabalia juga menyebabkan tiga orang tewas, termasuk dua warga berusia 30 tahun dan seorang pemuda berusia 19 tahun.
Perintah Evakuasi Massal di Rafah
Situasi semakin diperburuk dengan dikeluarkannya perintah evakuasi paksa terbaru oleh militer Israel bagi warga Rafah. Juru bicara militer Israel mengumumkan bahwa operasi tempur intensif akan segera dilanjutkan di wilayah tersebut.
Warga di sebagian besar wilayah Rafah dan daerah sekitarnya seperti Nassr dan ash-Shawka diperintahkan untuk segera mengungsi ke al-Mawasi. Radio Angkatan Darat Israel menggambarkan perintah ini sebagai evakuasi terbesar sejak dimulainya kembali pertempuran.
Dampak Serangan Israel
Serangan Israel ke Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, dengan dalih membalas serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang di wilayah Israel. Namun, serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 50 ribu warga Gaza tewas, ratusan ribu lainnya terluka, dan jutaan orang terpaksa mengungsi.
Gencatan senjata yang sempat memberikan sedikit ketenangan sejak Januari 2025, berakhir pada 18 Maret, dan Israel kembali melancarkan serangan yang menyebabkan 900 orang tewas di Gaza.
Negosiasi Gencatan Senjata Terhambat
Di tengah situasi kemanusiaan yang memprihatinkan, upaya negosiasi gencatan senjata terus dilakukan. Hamas dilaporkan telah menerima proposal gencatan senjata yang ditawarkan oleh mediator, namun Israel justru mengajukan proposal lain, yang semakin memperlambat upaya mencapai kesepakatan damai.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu digarisbawahi:
- Serangan Israel terus berlanjut di Gaza pada hari kedua Idul Fitri.
- Khan Younis menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak.
- Warga Rafah diperintahkan untuk melakukan evakuasi massal.
- Negosiasi gencatan senjata mengalami kemajuan yang lambat.
- Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk.