Tragedi Salat Id di Pemalang: Korban Meninggal Akibat Pohon Beringin Tumbang Bertambah Menjadi Tiga
Tragedi mewarnai perayaan Idul Fitri di Pemalang, Jawa Tengah, setelah sebuah pohon beringin tumbang saat pelaksanaan salat Id di Alun-alun Pemalang pada Senin (31/3/2025). Insiden nahas ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.
Jumlah korban meninggal dunia akibat kejadian ini bertambah menjadi tiga orang. Korban ketiga yang meninggal adalah seorang wanita bernama Ramani (71), warga Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang. Ramani menghembuskan nafas terakhir di RSUD M Azhari setelah sempat mendapatkan perawatan intensif.
Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, mengonfirmasi penambahan jumlah korban meninggal dunia ini. "Iya benar, satu korban meninggal bertambah," ujarnya.
Berikut adalah daftar lengkap korban meninggal dunia dalam tragedi ini:
- Rasmono (43), warga Kelurahan Pelutan, meninggal dunia di lokasi kejadian.
- Anita Rahmawati (39), warga Kelurahan Pelutan, meninggal dunia di RS Harapan Sehat.
- Ramani (71), warga Kelurahan Pelutan, meninggal dunia di RSUD M Azhari.
Kronologi Kejadian
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat ribuan umat Muslim tengah melaksanakan salat Idul Fitri di Alun-alun Pemalang. Pohon beringin yang berada di sekitar lokasi tiba-tiba tumbang dan menimpa jemaah yang sedang khusyuk beribadah. Selain korban meninggal dunia, belasan orang lainnya juga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan pohon.
Para korban luka-luka segera dievakuasi ke dua rumah sakit terdekat, yaitu RS Harapan Sehat dan RS Prima Medika. Tim medis dari kedua rumah sakit tersebut berupaya memberikan penanganan terbaik bagi para korban.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Beliau juga menjelaskan bahwa pohon beringin tersebut tumbang akibat faktor usia. "Ya, ini musibah pada saat dilaksanakan salat Id di Alun-alun. Penyebab pohon tumbang karena umur," kata Bupati Anom.
Pohon Beringin Kembali Tumbang
Ironisnya, pohon beringin yang sama sempat kembali tumbang pada hari yang sama. Batang pohon tersebut roboh sebanyak dua kali, yaitu pada pukul 13.00 WIB dan 13.30 WIB. Beruntung, pada saat kejadian tersebut tidak ada aktivitas warga di sekitar lokasi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa tambahan.
Seorang jurnalis televisi yang sedang bersiap melakukan siaran langsung di lokasi kejadian, Mukhtarom, menjadi saksi mata peristiwa tersebut. "Dua kali batang pohon roboh. Pertama pukul 13.00 WIB dan kedua setengah jam kemudian. Jadi, saat ini pohon beringin di lokasi itu sudah tidak ada karena roboh," ujarnya.
Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, membenarkan kejadian tersebut. Sebagai langkah antisipasi, pihak kepolisian telah memperluas garis polisi di sekitar Alun-Alun Pemalang.
Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama pohon-pohon tua yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan evaluasi dan pemeliharaan secara berkala terhadap pohon-pohon yang ada di ruang publik guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.