Solusi Bangun Indonesia Bukukan Kinerja Solid di 2024: Laba Capai Rp 745 Miliar di Tengah Tekanan Industri
Solusi Bangun Indonesia Bukukan Kinerja Solid di 2024: Laba Capai Rp 745 Miliar di Tengah Tekanan Industri
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), anak usaha Semen Indonesia (SIG), berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang menggembirakan di tahun 2024. Di tengah tantangan industri yang berat, SBI mampu membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 745 miliar. Pencapaian ini menunjukkan ketahanan dan efektivitas strategi perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar.
Secara operasional, SBI mencatatkan volume penjualan semen dan terak sebesar 13,19 juta ton sepanjang tahun 2024. Pendapatan perusahaan tercatat mencapai Rp 11,82 triliun, dengan laba kotor sebesar Rp 2,55 triliun. Keberhasilan ini didukung oleh pengelolaan keuangan yang baik, yang memungkinkan perusahaan untuk menurunkan beban keuangan sebesar 2,2 persen dibandingkan tahun 2023.
Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Asri Mukhtar, menekankan komitmen perusahaan untuk terus memperkuat daya saing melalui berbagai lini bisnis dan sinergi dengan Semen Indonesia. "Kami terus mempersiapkan strategi untuk meningkatkan daya saing di tahun ini, termasuk menghadirkan produk-produk inovatif dan rendah karbon, fitur-fitur yang memudahkan pelanggan seperti transaksi digital, serta efisiensi dan reliabilitas produksi untuk mempertahankan profitabilitas," ujarnya.
Fokus pada Keberlanjutan dan Transisi Industri Hijau
SBI juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan. Asri Mukhtar mengingatkan bahwa keberlanjutan dan transisi industri hijau adalah sebuah urgensi. Orientasi pembangunan saat ini tidak hanya fokus pada kekuatan konstruksi, tetapi juga harus ramah lingkungan.
Komitmen ini dibuktikan dengan berbagai pencapaian, termasuk:
- Dua PROPER Emas untuk Pabrik di Cilacap, Jawa Tengah, dan Pabrik di Lhoknga, Aceh (dioperasikan oleh anak usaha PT Solusi Bangun Andalas).
- Satu PROPER Hijau untuk Pabrik di Tuban, Jawa Timur.
Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia sebagai pengakuan atas upaya SBI dalam menjaga lingkungan dan menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan.
SBI juga terus memperluas peluang untuk meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif dari biomassa, refuse-derived fuel (RDF), dan limbah industri yang sesuai sebagai substitusi bahan bakar fosil dan bahan baku alternatif. Sepanjang 2024, SBI berhasil menurunkan 16,6 persen emisi karbon menjadi 572 kg CO2/ton semen ekuivalen dari baseline 2010 yaitu 685 kg CO2/ton semen ekuivalen.
Menghadapi Tantangan Pasar dengan Keberlanjutan
Di tengah tantangan pasar domestik yang terkontraksi dan daya beli masyarakat yang melemah, SBI mengedepankan prinsip keberlanjutan sebagai competitive advantage dalam operasinya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan semen rendah karbon pada berbagai proyek pembangunan pelanggan.
Industri semen nasional masih dibayangi tantangan persaingan pasar domestik yang ketat dan kelebihan pasokan (market oversupply). Asosiasi Semen Indonesia mencatat bahwa volume penjualan semen dalam negeri pada tahun 2024 mencapai 64,9 juta ton, turun 0,9 persen dibandingkan 2023 yang mencapai 65,5 juta ton. Meskipun demikian, SBI mampu menunjukkan kinerja yang solid berkat strategi yang tepat dan komitmen terhadap keberlanjutan.