Semen Baturaja Catat Pertumbuhan Laba di Tengah Tantangan Pasar, Fokus pada Efisiensi dan Keberlanjutan
Semen Baturaja Catat Pertumbuhan Laba di Tengah Tantangan Pasar
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), sebagai bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), berhasil mencatatkan kinerja positif di tahun 2024, meskipun di tengah kondisi pasar domestik yang mengalami koreksi. Perusahaan semen plat merah ini membukukan laba sebesar Rp 129,25 miliar, meningkat 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja Keuangan Solid Didukung Efisiensi
Menurut Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, pendapatan perusahaan mencapai Rp 2,09 triliun, naik 2,5% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh volume penjualan semen yang tumbuh 3,4% menjadi 2,23 juta ton, meskipun pasar domestik mengalami tantangan. Penjualan kepada pihak berelasi masih mendominasi pendapatan dengan kontribusi Rp 2,00 triliun, diikuti penjualan kepada pihak ketiga sebesar Rp 62,56 miliar dan diversifikasi produk non semen senilai Rp 18,88 miliar.
Keberhasilan SMBR dalam meningkatkan laba juga didukung oleh efisiensi di berbagai lini operasional. Beban penjualan berhasil dipangkas sebesar 19,5% menjadi Rp 161,3 miliar, beban umum dan administrasi turun 11,9% menjadi Rp 203,3 miliar, serta beban keuangan yang menyusut signifikan sebesar 20% menjadi Rp 78,85 miliar.
"Pencapaian ini didorong oleh strategi cost leadership melalui operational excellence, yang mencakup peningkatan performa peralatan, optimalisasi supply chain, serta efisiensi di seluruh lini operasional. Selain itu, kami juga terus mengembangkan sumber pendapatan baru dan memperkuat sinergi dengan SIG sebagai induk usaha," ujar Hari.
Komitmen pada Keberlanjutan dan Inovasi Hijau
Selain kinerja keuangan yang positif, SMBR juga menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. Perusahaan berhasil menurunkan emisi karbon menjadi 561,5 kg CO2/Ton Cem (Cement Equivalent), dari sebelumnya 577,4 kg CO2/Ton Cem pada tahun 2023. Hal ini didukung oleh peningkatan pemanfaatan bahan bakar alternatif (Alternative Fuel & Raw Material/AFR) sebesar 41% menjadi 9.401 ton, serta penurunan faktor klinker total menjadi 67,2%.
Upaya ini membuahkan hasil dengan diraihnya PROPER Hijau Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Lebih lanjut, komitmen pada keberlanjutan ini juga memberikan manfaat finansial bagi perusahaan. Sebagai penerima fasilitas kredit sindikasi Sustainability-Linked Loan (SLL), SMBR berpotensi mendapatkan penurunan beban bunga pinjaman bank berkat pencapaian target keberlanjutan.
"Penurunan emisi karbon ini tidak lepas dari strategi SMBR dalam meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif serta menurunkan faktor klinker, yang berkontribusi signifikan terhadap efisiensi energi dan pengurangan dampak lingkungan," jelas Hari.
Saat ini, SMBR juga tengah merencanakan pembangunan fasilitas produksi bata interlock brick presisi sebagai bagian dari inovasi semen hijau, yang merupakan upaya perusahaan dalam menghadirkan produk ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Dengan kinerja yang terus bertumbuh dan strategi bisnis yang adaptif, SMBR optimis dapat terus menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham dan berkontribusi pada industri semen nasional secara berkelanjutan.
Poin-poin penting:
- Laba SMBR naik 6,3% menjadi Rp 129,25 miliar di tahun 2024.
- Pendapatan meningkat 2,5% menjadi Rp 2,09 triliun.
- Volume penjualan semen tumbuh 3,4% menjadi 2,23 juta ton.
- Efisiensi di berbagai lini operasional berkontribusi pada peningkatan laba.
- Komitmen kuat terhadap keberlanjutan dengan penurunan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan bahan bakar alternatif.
- Meraih PROPER Hijau Tahun 2024.
- Pengembangan produk semen hijau, termasuk bata interlock brick presisi.
- Optimisme untuk terus menciptakan nilai tambah dan berkontribusi pada industri semen nasional.