Konflik Antar Desa di Maluku Tengah Meninggi, Ratusan Aparat Keamanan Diterjunkan
Ketegangan di Maluku Tengah: Bentrokan Antar Desa Merenggut Korban, Aparat Gabungan Dikerahkan
Ambon - Situasi mencekam menyelimuti Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, menyusul bentrokan yang pecah antara warga Desa Tial dan Desa Tulehu pada Senin (31/3/2025) sore. Insiden tragis ini mengakibatkan satu orang kehilangan nyawa dan tiga lainnya mengalami luka-luka, memicu respons cepat dari aparat keamanan untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Guna mengendalikan situasi dan menjaga keamanan, Polresta Pulau Ambon dan Polda Maluku telah mengerahkan 300 personel gabungan. Pasukan ini disebar di titik-titik strategis, terutama di perbatasan kedua desa yang berseteru, untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan. Kombes Pol Yoga Putra Prima Setya, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, menjelaskan bahwa pembagian personel dilakukan secara proporsional, dengan masing-masing 150 personel ditempatkan di Desa Tial dan Desa Tulehu.
"Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi agar bentrokan tidak meluas dan merenggut korban lebih banyak," ujar Kombes Pol Yoga.
Rincian Penempatan Personel Keamanan:
- 80 Personel Polresta Pulau Ambon
- 70 Personel Brimob Polda Maluku
- 61 Personel Samapta Polda Maluku
- 22 Personel Ditkrimum Polda Maluku
- 11 Personel Intelkam Polda Maluku
- Bantuan tambahan dari Kodim dan Denkav sebanyak 2 SST masing-masing
Selain fokus pada pengamanan fisik, aparat kepolisian juga mengambil langkah-langkah preventif dengan menggandeng tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pemerintah desa dari kedua belah pihak. Dialog dan mediasi intensif dilakukan untuk mencari solusi damai dan meredakan ketegangan yang ada. Kombes Pol Yoga menekankan pentingnya peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan suasana kondusif.
"Kami terus berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh pihak terkait. Melalui dialog dan mediasi, kami berharap dapat menemukan titik temu dan mencegah konflik berkepanjangan," tuturnya.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh warga Desa Tial dan Desa Tulehu untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas terhadap siapapun yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan dan provokasi.
"Kami meminta masyarakat untuk mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian. Jangan mudah terpengaruh oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana," tegas Kombes Pol Yoga.
Insiden bentrokan ini bermula dari perkelahian antar kelompok pemuda dari kedua desa. Korban meninggal dunia dan korban luka-luka telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Tiga korban dari Desa Tulehu, termasuk korban meninggal, dirawat di RS Bhayangkara Ambon, sementara satu korban dari Desa Tial dirawat di RS dr. Leimena Ambon. Pihak berwajib masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya bentrokan dan menangkap para pelaku yang bertanggung jawab.