Kemendikbudristek dan UPH Jalin Kerjasama Siapkan Guru untuk Mata Pelajaran Coding dan AI
Kemendikbudristek dan UPH Jalin Kerjasama Siapkan Guru untuk Mata Pelajaran Coding dan AI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menjalin kerjasama strategis dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dalam rangka mempersiapkan tenaga pendidik yang kompeten di bidang coding dan Artificial Intelligence (AI). Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh rencana implementasi mata pelajaran coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan di tahun ajaran 2025/2026, mulai dari tingkat Sekolah Dasar kelas 4 hingga Sekolah Menengah Atas. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan era digital dan revolusi industri 4.0.
Penandatanganan kerjasama ini ditandai dengan acara peluncuran Fakultas Artificial Intelligence UPH yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada tanggal 5 Maret 2025. Dalam sambutannya, Menteri menyampaikan apresiasi yang tinggi atas komitmen UPH dalam mendukung program pemerintah ini. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang teknologi.
Kemendikbudristek menawarkan dua opsi kerjasama utama kepada UPH:
-
Pelatihan Guru: UPH akan berperan sebagai mitra dalam menyelenggarakan pelatihan intensif bagi para guru yang akan mengajar mata pelajaran coding dan AI. Pelatihan ini akan dirancang dalam bentuk short course dengan durasi 1-2 bulan, difokuskan untuk meningkatkan kompetensi para guru yang telah bertugas. Jumlah guru yang akan mengikuti pelatihan akan ditentukan berdasarkan analisis kebutuhan di seluruh sekolah di Indonesia.
-
Program Beasiswa: Kerjasama ini juga mencakup pemberian beasiswa kepada 100 siswa berprestasi untuk melanjutkan studi di Fakultas Artificial Intelligence UPH. Program beasiswa ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan berkualitas tinggi yang kelak dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi di Indonesia. Menteri berharap jumlah penerima beasiswa ini dapat ditingkatkan di masa mendatang untuk mengakselerasi transformasi digital dalam pendidikan nasional.
Implementasi mata pelajaran coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan di kelas 4 SD memiliki pertimbangan khusus. Menteri menjelaskan bahwa pengenalan coding dan AI sejak dini dinilai efektif untuk memperkuat kemampuan literasi, numerasi, dan kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada siswa. Hal ini sejalan dengan visi Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Namun, Menteri juga mengingatkan pentingnya aspek etika dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi AI. Oleh karena itu, kurikulum mata pelajaran coding dan AI akan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya menekankan pada penguasaan keterampilan teknis, tetapi juga pada pemahaman nilai-nilai etika digital. Generasi muda diharapkan mampu memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Kerjasama antara Kemendikbudristek dan UPH ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi strategis antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan global di era digital. Dengan mempersiapkan guru yang kompeten dan mencetak generasi muda yang melek teknologi serta etika digital, Indonesia akan semakin siap bersaing di tingkat internasional.