Kementerian PKP Jajaki Sinergi dengan Kementerian ESDM dan Bank BUMN untuk Optimalisasi Program Rumah Subsidi
Kementerian PKP Gencar Konsolidasi Dukungan untuk Program Rumah Subsidi
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak demi kelancaran dan optimalisasi program rumah subsidi. Salah satu langkahnya adalah menghadiri open house Idul Fitri di kediaman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait, membahas potensi sinergi antara Kementerian PKP dan Kementerian ESDM, terutama terkait penyediaan infrastruktur energi untuk perumahan subsidi. Ara menggarisbawahi pentingnya integrasi jaringan listrik dan gas dalam perencanaan dan pembangunan rumah subsidi.
"Kita berdiskusi mengenai bagaimana perumahan subsidi dapat terintegrasi dengan jaringan listrik dan gas," ujar Ara kepada wartawan.
Bahlil Lahadalia memberikan masukan agar jaringan listrik dan gas untuk perumahan subsidi dibangun di bawah tanah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan perumahan yang lebih rapi, tertata, dan modern, serta meningkatkan kualitas hidup para penerima manfaat.
"Pak Bahlil menyarankan agar kita mempersiapkan kawasan perumahan yang terencana dengan baik, dengan jaringan listrik dan gas di bawah tanah," lanjut Ara.
Kawasan Banten menjadi salah satu lokasi potensial yang sedang dipertimbangkan untuk proyek perumahan subsidi dengan konsep infrastruktur terpadu ini.
Libatkan Bank BUMN untuk Pembiayaan yang Terarah
Selain menjalin sinergi dengan Kementerian ESDM, Kementerian PKP juga menggandeng bank-bank BUMN untuk mendukung pembiayaan program rumah subsidi. Ara telah bertemu dengan para direktur utama bank BUMN untuk membahas strategi pembiayaan yang efektif dan efisien.
Tujuannya adalah agar setiap bank BUMN dapat fokus membiayai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di kawasan perumahan subsidi yang berbeda-beda. Dengan pembagian fokus ini, diharapkan proses pembiayaan dapat berjalan lebih lancar dan terarah.
"Kita akan membagi-bagi fokus pembiayaan KPR antar bank BUMN, misalnya BNI fokus di kawasan A, Mandiri di kawasan B, dan BTN di kawasan C," jelas Ara.
Sebagai contoh, Bank Mandiri akan fokus pada pembiayaan rumah subsidi untuk anggota TNI Angkatan Darat, sementara BTN akan fokus pada pembiayaan rumah subsidi untuk anggota Kepolisian.
Dukungan dari Pemerintah dan Bank Indonesia
Program rumah subsidi ini juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Presiden terpilih Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, dan Bank Indonesia (BI). Dukungan dari BI diwujudkan melalui relaksasi kebijakan melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), yang memberikan akses pendanaan yang lebih besar untuk pembangunan perumahan.
"Kita mendapatkan dukungan yang besar dari berbagai pihak, termasuk Bapak Prabowo, Bapak Dasco, dan Gubernur BI, untuk menyukseskan program rumah subsidi ini," pungkas Ara.
Dengan dukungan yang solid dari berbagai pihak, Kementerian PKP optimis dapat mewujudkan program rumah subsidi yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Daftar Poin Penting:
- Sinergi Kementerian PKP dan Kementerian ESDM
- Penyediaan infrastruktur energi untuk perumahan subsidi
- Jaringan listrik dan gas bawah tanah
- Keterlibatan Bank BUMN dalam pembiayaan
- Pembagian fokus pembiayaan KPR antar bank BUMN
- Dukungan dari pemerintah dan Bank Indonesia
- Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM)