Bakso: Tradisi Kuliner Lebaran yang Bertahan Sejak Era 80-an
Lebaran, momen yang identik dengan hidangan kaya rempah seperti opor ayam dan rendang, ternyata menyimpan tradisi kuliner lain yang tak kalah menarik: berburu bakso. Kebiasaan ini bukan fenomena baru, melainkan warisan budaya yang telah mengakar sejak lama.
Jejak Sejarah dalam Arsip Kuno
Arsip koran Angkatan Bersendjata bertanggal 4 Agustus 1981 menjadi bukti otentik eksistensi tradisi ini. Lembaran koran usang yang tersimpan rapi di Perpusnas RI itu merekam aktivitas masyarakat menikmati semangkuk bakso di tengah suasana Lebaran. Kombinasi bakso dan es teh menjadi pelengkap kebahagiaan setelah sebulan penuh menahan diri dari makan dan minum di siang hari.
Lebaran Tanpa Bakso, Ibarat Taman Tak Berbunga
Tradisi berburu bakso terus lestari hingga kini. Warung-warung bakso, dari yang sederhana hingga yang modern, selalu dipadati pengunjung saat Lebaran. Bagi sebagian orang, Lebaran tanpa bakso terasa kurang lengkap. Rugmini (57), seorang warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku selalu menyempatkan diri menikmati bakso saat Lebaran. Baginya, bakso memberikan kesegaran setelah seharian mengonsumsi hidangan Lebaran yang kaya akan daging dan santan.
"Makan bakso jadi bikin seger. Udah makan ayam, daging terus kan dari tadi. Jadi peralihannya ke bakso," ujarnya, Rabu (10/4/2024).
Bakso Sebagai Alternatif Pelepas Penat
Senada dengan Rugmini, Sarah (25) juga menjadikan bakso sebagai alternatif kuliner saat Lebaran. Ia mengaku mulai merasa jenuh dengan hidangan daging dan mencari sesuatu yang lebih ringan dan menyegarkan.
"Udah bingung makan daging mulu. Jadi alternatifnya ya bakso ini. Bikin nggak pusing," ungkapnya.
Lebaran dan Bakso: Simbiosis Kuliner yang Unik
Tradisi berburu bakso saat Lebaran menggambarkan bagaimana budaya dan kuliner saling terkait dan membentuk identitas sebuah perayaan. Bakso bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari memori kolektif dan pengalaman Lebaran yang tak terlupakan. Di tengah hidangan Lebaran yang mewah, semangkuk bakso hadir sebagai oase kesegaran dan kebahagiaan sederhana.
Fenomena Bakso Lebaran di Mata Generasi
Menariknya, tradisi ini melintasi generasi. Baik Rugmini yang berusia 57 tahun maupun Sarah yang berusia 25 tahun, keduanya memiliki alasan yang sama dalam memilih bakso sebagai menu Lebaran. Ini menunjukkan bahwa tradisi berburu bakso bukan hanya sekadar ikut-ikutan, melainkan sebuah pilihan yang didasari oleh pengalaman pribadi dan preferensi rasa.
Lebaran Tahun Ini, Bakso Tetap Jadi Primadona
Meskipun tren kuliner terus berubah, bakso tetap menjadi primadona di hati masyarakat Indonesia, terutama saat Lebaran. Aroma kuah kaldu yang gurih, pentol daging yang kenyal, serta taburan bawang goreng dan seledri yang menggugah selera, menjadikan bakso sebagai hidangan yang selalu dirindukan. Jadi, jangan heran jika warung-warung bakso tetap ramai dikunjungi saat Lebaran tiba.
Mengapa Bakso Begitu Istimewa?
Beberapa faktor yang membuat bakso begitu istimewa di antaranya:
- Rasanya yang universal: Bakso memiliki cita rasa yang cocok di lidah hampir semua orang, dari anak-anak hingga orang dewasa.
- Harganya yang terjangkau: Dibandingkan dengan hidangan Lebaran lainnya, bakso relatif lebih murah sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan.
- Ketersediaannya yang mudah: Warung bakso mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari pinggir jalan hingga pusat perbelanjaan.
- Fleksibilitas: Bakso dapat dinikmati kapan saja, baik sebagai hidangan utama maupun sebagai camilan.
Dengan segala keunikan dan kelebihannya, tak heran jika tradisi berburu bakso saat Lebaran tetap lestari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia.