Wall Street Berfluktuasi di Tengah Kecemasan Pasar Terhadap Kebijakan Tarif Global Trump
Wall Street Berfluktuasi di Tengah Kecemasan Pasar Terhadap Kebijakan Tarif Global Trump
New York, AS - Pasar saham Amerika Serikat menunjukkan performa beragam pada penutupan perdagangan Senin sore (Selasa pagi WIB), mencerminkan ketidakpastian yang melanda investor menjelang pengumuman kebijakan tarif baru oleh mantan Presiden Donald Trump.
Indeks S&P 500 berhasil bangkit dari penurunan awal dan ditutup positif, naik 0,55 persen ke level 5.611,85. Namun, perjalanan indeks ini tidak mulus, sempat menyentuh titik terendah dengan penurunan hingga 1,65 persen, dan diperdagangkan 10 persen di bawah rekor tertingginya. Kenaikan ini menunjukkan resiliensi pasar, tetapi juga menggarisbawahi volatilitas yang ada.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite mengalami penurunan tipis sebesar 0,14 persen, berakhir di level 17.299,29. Penurunan ini mengindikasikan tekanan yang dihadapi sektor teknologi, yang sebelumnya menjadi motor penggerak utama pertumbuhan pasar.
Berbeda dengan kedua indeks tersebut, Dow Jones Industrial Average mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 417,86 poin atau 1 persen, mencapai level 42.001,76. Kinerja positif Dow Jones ini didorong oleh saham-saham blue-chip yang dianggap lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
Sektor Teknologi Tertekan, Investor Beralih ke Aset Aman
Saham-saham teknologi raksasa seperti Nvidia dan Tesla mengalami penurunan, masing-masing sebesar 1,2 persen dan 1,7 persen. Sektor teknologi kesulitan untuk mempertahankan momentum kenaikan signifikan yang terjadi pada tahun sebelumnya, yang sebagian besar didorong oleh euforia kecerdasan buatan (AI). Penurunan ini menunjukkan bahwa investor mulai mempertimbangkan kembali valuasi saham-saham teknologi dan mencari alternatif investasi yang lebih konservatif.
Sebagai contoh, saham Nvidia, yang sempat menjadi primadona pasar, kini diperdagangkan hampir 30 persen di bawah level tertinggi 52 minggu. Investor yang mencari keamanan (safe haven) beralih ke saham-saham di komponen Dow Jones seperti Coca-Cola dan Walmart, yang dianggap lebih stabil dan memberikan dividen yang menarik.
Kekhawatiran Kebijakan Tarif Trump
Kekhawatiran utama yang membebani pasar adalah potensi dampak kebijakan tarif yang akan diterapkan oleh mantan Presiden Donald Trump. Trump mengindikasikan bahwa rencana tarif yang diharapkan akan diumumkan pada hari Rabu akan menargetkan semua negara, menampik spekulasi bahwa pungutan akan lebih terbatas dan terarah.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa Trump telah mendorong para penasihatnya untuk mengambil pendekatan yang lebih agresif dalam menetapkan kebijakan tarif. Hal ini memicu kekhawatiran baru bahwa kebijakan tarif yang luas dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi secara signifikan, mengganggu rantai pasokan global, dan memicu perang dagang dengan negara-negara lain.
Para ekonom telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama menjadi hanya 0,3 persen, jauh di bawah pertumbuhan 2,3 persen yang tercatat pada kuartal IV tahun lalu. Revisi ini mencerminkan kekhawatiran yang meningkat tentang dampak negatif dari kebijakan tarif terhadap aktivitas ekonomi.
Pasar akan terus memantau perkembangan terkait kebijakan tarif dan dampaknya terhadap ekonomi global. Volatilitas diperkirakan akan tetap tinggi hingga ada kejelasan mengenai implementasi dan dampaknya.