Haddad Alwi Utamakan Dampak Positif Lagu 'Rindu Muhammadku' daripada Royalti

Haddad Alwi: Kebahagiaan Anak-Anak Bernyanyi Lebih Berharga dari Royalti

Di tengah polemik royalti musik yang sedang hangat diperbincangkan, musisi religi Haddad Alwi justru memiliki pandangan yang berbeda. Pencipta lagu 'Rindu Muhammadku' ini mengaku tidak terlalu memikirkan royalti dari lagu yang semakin populer, terutama di bulan Ramadan. Baginya, ada hal lain yang jauh lebih membahagiakan dan bernilai dari sekadar materi.

Haddad Alwi mengungkapkan bahwa proses penciptaan lagu 'Rindu Muhammadku' memakan waktu cukup lama, sekitar 10 tahun vakum dari dunia lagu anak-anak. Saat itu, ia menegaskan kepada rekan-rekan di studio bahwa tujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan finansial.

"'Rindu Muhammadku' itu kan prosesnya panjang, ada kurang lebih 10 tahun kosong sama sekali lagu anak-anak. Pada waktu itu, ketika diproses, saya bilang dengan teman-teman di studio, 'Aku buat ini sama sekali di pikiranku gak mikirin royalti sama sekali'," ungkap Haddad Alwi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Bagi Haddad Alwi, kebahagiaan terbesar adalah melihat anak-anak Indonesia kembali menyanyikan lagu-lagu bernafaskan Islam. Ia membayangkan anak-anak di jalanan melantunkan 'Muhammadku Muhammadku', dan itu sudah cukup membuatnya bahagia. Ia bahkan rela tidak menerima royalti demi mewujudkan impian tersebut.

"Tapi aku membayangkan kalau anak-anak Indonesia di jalan-jalan seperti dulu (nyanyi) Muhammadku Muhammadku, sudah cukup aku bahagia, dan aku wujudkan. Aku gak dapat royalti, aku gak dapat itu," katanya.

"Tapi gak apa-apa, kalau aku suruh milih, pilih royalti atau itu, demi Allah aku jawab ini 10 kali bahwa aku memilih itu."

Lebih lanjut, Haddad Alwi menjelaskan bahwa lagu 'Rindu Muhammadku' dapat diterima secara luas karena dikemas dengan konsep yang menarik dan relevan dengan perkembangan zaman. Ia bersyukur lagu ini tidak hanya dinikmati oleh umat Muslim, tetapi juga oleh kalangan non-Muslim.

Kesuksesan 'Rindu Muhammadku' memang tak terbantahkan. Lagu ini menjadi sangat familiar di berbagai kalangan, bahkan banyak non-Muslim yang mengaku menikmati lagu tersebut.

"Itu gak sedikit di komen-komen di Instagram, di TikTok, di mana-mana pun, bukan cuma di akunnya Haddad Alwi, di mana-mana dia bilang, 'Aku ini non-Muslim tapi aku menikmati'," tutur Haddad Alwi.

Dengan demikian, Haddad Alwi lebih memilih dampak positif dan kebahagiaan yang ditimbulkan oleh lagu 'Rindu Muhammadku' daripada sekadar royalti. Baginya, lagu ini telah menjadi jembatan persatuan dan kebahagiaan bagi banyak orang, tanpa memandang latar belakang agama.