Investigasi Pertamina Usai Keluhan Kerusakan Motor di Samarinda Meningkat Pasca-Lebaran
Gelombang Keluhan Kerusakan Motor Usai Isi Pertamax di Samarinda: Pertamina Turun Tangan
Euforia Hari Raya Idul Fitri di Samarinda ternodai oleh gelombang keluhan dari sejumlah warga terkait performa kendaraan roda dua mereka. Pemicunya diduga kuat berasal dari Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax yang dibeli di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota tersebut. Menanggapi keresahan yang meluas, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bergerak cepat melakukan investigasi mendalam untuk menelisik kualitas bahan bakar yang beredar.
Edi Mangun, Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Kalimantan, menyatakan bahwa Pertamina telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk merespons keluhan masyarakat. "Setelah menerima laporan, kami segera mengambil sampel dari berbagai SPBU di Samarinda untuk diuji kualitasnya. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo yang dijual di Samarinda memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh Dirjen Migas," ujarnya.
Pengujian komprehensif dilakukan di laboratorium terakreditasi milik PT Kilang Pertamina Internasional Balikpapan. Proses pengujian meliputi evaluasi terhadap:
- Kadar oktan
- Stabilitas
- Emisi dari setiap jenis bahan bakar
"Kami menggunakan metode pengujian standar untuk memastikan akurasi dan keandalan hasil. Semua sampel yang diuji menunjukkan kualitas yang sesuai dengan standar yang berlaku," tegas Edi.
Lebih lanjut, Edi Mangun menegaskan komitmen Pertamina untuk selalu menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan serta kepuasan konsumen. Investigasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen tersebut.
Curhatan Warga: Motor Brebet hingga Full Pump Jebol
Keluhan mulai bermunculan beberapa hari setelah Lebaran, dengan pola yang seragam. Pengguna kendaraan merasakan berbagai masalah pada motor mereka, antara lain:
- Mesin brebet dan tersendat
- Kehilangan tenaga saat menanjak
- Kerusakan pada komponen full pump
Kondisi ini memaksa sejumlah warga untuk merogoh kocek lebih dalam guna memperbaiki kendaraan mereka di bengkel.
Tio (27), seorang warga Samarinda, mengaku mengalami masalah setelah mengisi Pertamax di SPBU kawasan Sambutan. "Setelah isi Pertamax di SPBU Sambutan, tiba-tiba gas motor naik turun tidak karuan. Mesin brebet padahal motor saya baru. Uang malah habis buat perbaikan, padahal baru Lebaran," keluhnya.
Ia menambahkan bahwa motornya mulai brebet saat mencapai kecepatan 20-30 km/jam. Tio berharap ada pertanggungjawaban dari pihak terkait atas kerugian yang dialaminya. "Kita ingin Lebaran tenang, bukan malah keluar uang untuk perbaikan motor," imbuhnya.
Arhan (26) juga merasakan dampak serupa. Ia terpaksa mengeluarkan Rp 500.000 untuk mengganti komponen full pump setelah mengisi BBM di SPBU kawasan Kesuma Bangsa. "Hampir semua motor di bengkel mengalami masalah yang sama. Saya isi Pertamax di SPBU Kesuma Bangsa, tapi kok malah rusak? Kami berharap masalah ini segera diselesaikan," ujarnya.
Investigasi Lanjutan dan Imbauan Pertamina
Meskipun hasil uji laboratorium awal menunjukkan bahwa BBM memenuhi standar, Pertamina menyatakan akan terus melakukan investigasi lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab pasti keluhan masyarakat. Pertamina juga mengimbau kepada konsumen yang mengalami masalah serupa untuk segera menghubungi call center Pertamina atau mendatangi SPBU terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pertamina juga membuka diri terhadap masukan dan laporan dari masyarakat terkait kualitas BBM. Langkah ini diharapkan dapat membantu Pertamina dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan di masa mendatang. Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Pertamina, yang berupaya keras menjaga kepercayaan konsumen dan memastikan ketersediaan BBM berkualitas di seluruh wilayah Kalimantan.