Gunung Dukono Kembali Erupsi di Hari Kedua Lebaran, Status Waspada Diberlakukan
Gunung Dukono Kembali Bergejolak, Erupsi Terjadi di Hari Kedua Lebaran
Halmahera Utara, Maluku Utara – Kabar kurang menggembirakan datang dari Halmahera Utara, Maluku Utara, di mana Gunung Dukono kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Erupsi terjadi pada hari kedua Lebaran, tepatnya Selasa, 1 April 2025, pukul 08.10 WIT, menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar.
Erupsi dan Dampaknya
Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono yang berlokasi di Desa Mamuya, erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo mencapai 24 milimeter dan durasi 55,80 detik. Kolom abu vulkanik membumbung tinggi hingga mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah, atau sekitar 2.087 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal terlihat condong ke arah selatan.
Kepala Pos PGA Dukono, Sarjan Roboke, menyatakan bahwa erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat. Jarak antara titik aktivitas gunung dan pemukiman penduduk diperkirakan sekitar 10-15 kilometer. Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan, status Gunung Dukono saat ini berada pada level II atau Waspada.
Imbauan dan Rekomendasi
Masyarakat di sekitar Gunung Dukono, termasuk wisatawan, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius empat kilometer dari kawah Malupang Warirang. Roboke juga mengingatkan bahwa letusan abu vulkanik dapat terjadi secara periodik, dan arah sebaran abu sangat bergantung pada arah serta kecepatan angin. Oleh karena itu, area yang terdampak abu dapat berubah-ubah.
Untuk melindungi diri dari bahaya abu vulkanik, masyarakat di sekitar Gunung Dukono disarankan untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut. Penggunaan masker sangat penting untuk menghindari masalah pernapasan yang dapat disebabkan oleh abu vulkanik.
Aktivitas Vulkanik Sebelumnya
Sebelum erupsi ini, pada hari Senin, 31 Maret 2025, dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIT, Gunung Dukono tercatat mengalami 194 kali letusan dengan ketinggian abu mencapai 400-800 meter. Asap yang keluar berwarna putih dan kelabu, dengan tekanan lemah hingga sedang, condong ke arah timur dan tenggara.
Selama periode tersebut, aktivitas gempa letusan tercatat sebanyak 194 kali, dengan amplitudo 6-34 milimeter dan durasi 37,55-188,08 detik. Selain itu, terjadi 4 kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 17-30 milimeter, S-P 24,37-46,38 detik, dan durasi 74,8-187,44 detik. Gempa tremor menerus atau microtremor juga terekam dengan amplitudo 1-5 milimeter, dominan dua milimeter.
Berikut rincian aktivitas vulkanik Gunung Dukono:
- Letusan: 194 kali (31 Maret 2025)
- Tinggi Letusan: 400-800 meter (31 Maret 2025)
- Gempa Letusan: 194 kali (31 Maret 2025)
- Gempa Tektonik Jauh: 4 kali (31 Maret 2025)
- Tremor Menerus (Microtremor): Terekam
Monitoring Terus Dilakukan
Pos Pengamatan Gunung Api Dukono terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas gunung berapi ini. Informasi terbaru akan segera disampaikan kepada masyarakat dan pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga di sekitar Gunung Dukono.