Wali Kota Bandung Baru, Farhan Tekankan Adaptasi Ritme Kerja ASN
Wali Kota Bandung Baru, Farhan Tekankan Adaptasi Ritme Kerja ASN
Pada Senin, 3 Maret 2025, Wali Kota Bandung yang baru, Muhammad Farhan, memimpin apel pagi perdana bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Apel yang digelar di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukenca, tersebut menandai dimulainya era kepemimpinan baru di pemerintahan kota. Dalam arahan singkatnya usai apel, Farhan lebih menekankan pada penyesuaian diri dan adaptasi terhadap ritme kerja yang akan diterapkan ke depannya, daripada menyampaikan visi misi secara detail.
Farhan menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah pengenalan visi 'Bandung Utama' dan penyesuaian terhadap perubahan signifikan yang terjadi di lingkungan pemerintahan. Ia menyadari bahwa perubahan tersebut akan membutuhkan adaptasi dari seluruh ASN. Perubahan tersebut mencakup berbagai aspek penting, mulai dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang baru, penyesuaian anggaran, hingga revisi Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD). Farhan menekankan pentingnya sinkronisasi dan kolaborasi antar-semua bagian dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.
"Kita harus menuju irama kerja yang baru, dan saya meminta agar seluruh ASN dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan efektif," tegas Farhan. Ia berharap proses adaptasi ini dapat berjalan lancar dan tidak memberatkan para ASN. Keyakinan tersebut didasari pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pemkot Bandung yang dinilai mumpuni. Farhan optimistis bahwa dengan kemampuan dan dedikasi ASN, perubahan ini dapat dihadapi dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal.
Lebih lanjut, Farhan menjelaskan bahwa bulan pertama kepemimpinannya akan difokuskan pada penyesuaian dan sinkronisasi berbagai program dan kebijakan. Setelah persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) diperoleh, maka berbagai program pembangunan akan langsung dijalankan secara intensif. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk segera merealisasikan visi dan misi pemerintahannya untuk kemajuan Kota Bandung.
Proses adaptasi ini melibatkan berbagai perubahan signifikan dalam mekanisme kerja dan prioritas program. Oleh karena itu, Farhan mengharapkan dukungan penuh dari seluruh ASN untuk memastikan transisi kepemimpinan berjalan lancar dan efektif. Komunikasi yang terbuka dan kolaborasi yang erat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pemerintahan yang telah ditetapkan.
Farhan juga menekankan pentingnya kolaborasi antar SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk memastikan efektivitas program dan menghindari tumpang tindih. Ia berharap setiap SKPD dapat berkoordinasi secara optimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD baru. Kecepatan adaptasi dan efektivitas kerja akan menjadi tolok ukur keberhasilan program pembangunan di bawah kepemimpinan Wali Kota Farhan.
Sebagai penutup, Farhan kembali menegaskan bahwa perubahan ritme kerja ini bukan dimaksudkan untuk membebani ASN, melainkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Ia yakin dengan potensi dan kemampuan ASN Pemkot Bandung, perubahan ini dapat dihadapi dengan baik dan akan menghasilkan kemajuan yang signifikan bagi Kota Bandung.