Mitos Air Putih Turunkan Kolesterol: Penjelasan Dokter tentang Fakta Sebenarnya
Benarkah Air Putih Ampuh Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Ahli
Di tengah maraknya informasi kesehatan yang beredar di masyarakat, klaim tentang khasiat air putih dalam menurunkan kolesterol menjadi perbincangan hangat. Namun, benarkah anggapan ini? Seorang dokter spesialis penyakit dalam memberikan penjelasan yang meluruskan kesalahpahaman tersebut.
Dr. Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, dari Mayapada Hospital menegaskan bahwa klaim air putih dapat menurunkan kolesterol secara langsung adalah tidak benar (hoax). Beliau menjelaskan bahwa kolesterol merupakan senyawa lemak (lipid) yang tidak larut dalam air. Oleh karena itu, mengonsumsi air putih saja tidak akan efektif melarutkan dan mengeluarkan kolesterol dari tubuh.
"Kolesterol itu kan lemak, lipid. Lipid itu larutnya dalam minyak, bukan air," tegas dr. Roy.
Untuk memahami mengapa klaim tersebut tidak benar, penting untuk mengetahui bagaimana kolesterol diproses di dalam tubuh. Kolesterol tidak langsung diserap dari makanan. Yang diserap tubuh dari makanan adalah trigliserida, sejenis lemak yang kemudian diolah di hati (liver) menjadi berbagai jenis kolesterol, termasuk:
- LDL (Low-Density Lipoprotein): Sering disebut sebagai "kolesterol jahat" karena dapat menumpuk di dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
- HDL (High-Density Lipoprotein): Dikenal sebagai "kolesterol baik" karena membantu membersihkan LDL dari arteri.
- IDL (Intermediate-Density Lipoprotein): Bentuk kolesterol antara VLDL dan LDL.
- VLDL (Very Low-Density Lipoprotein): Membawa trigliserida dari hati ke sel-sel tubuh.
Proses kompleks ini menunjukkan bahwa penurunan kolesterol tidak sesederhana hanya dengan minum air putih. Dibutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif, seperti:
- Pola Makan Sehat: Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, serta memperbanyak asupan serat, buah-buahan, dan sayuran.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik membantu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat).
- Pengobatan Medis: Jika kadar kolesterol sangat tinggi dan tidak dapat dikendalikan hanya dengan perubahan gaya hidup, dokter mungkin meresepkan obat-obatan penurun kolesterol.
Dr. Roy juga menyoroti pentingnya bijak dalam menerima informasi di era digital ini. Masyarakat perlu berhati-hati terhadap informasi yang belum terverifikasi dan selalu mencari sumber informasi yang kredibel.
"Buatlah masyarakat pintar dan bisa berdiri sendiri dalam mencari informasi yang benar. Itulah tujuan kami sebagai tenaga medis," pungkasnya.
Dengan pemahaman yang benar dan informasi yang akurat, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung dan mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh.