Lonjakan Wisatawan Indonesia ke Jepang: Tips Aman Pengajuan Visa di Tengah Maraknya Penipuan

Animo Tinggi Wisatawan Indonesia ke Jepang Picu Risiko Penipuan Visa

Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang. Pada Januari 2025, tercatat 63.200 wisatawan Indonesia melancong ke Negeri Sakura, melonjak 53,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini memicu lonjakan permintaan pengajuan visa, terutama bagi mereka yang belum memiliki e-paspor.

Untuk mengakomodasi tingginya minat tersebut, Kedutaan Besar Jepang menunjuk Japan Visa Application Centre (JVAC) yang dikelola oleh VFS Global sebagai satu-satunya lembaga resmi untuk memproses permohonan visa. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, risiko penipuan visa juga semakin mengintai. Wisatawan yang kurang berhati-hati dapat menjadi korban praktik penipuan yang merugikan.

Tips Ampuh Hindari Penipuan Visa Jepang

Guna melindungi para pemohon visa dari praktik penipuan, VFS Global memberikan panduan penting yang perlu diperhatikan:

  • Ajukan Visa Jauh-Jauh Hari: Segera setelah memesan tiket pesawat dan akomodasi, segeralah mengurus visa. Kebanyakan negara menerima pengajuan visa hingga 90 hari (3 bulan) sebelum tanggal keberangkatan. Pengajuan lebih awal memberikan waktu yang cukup untuk melengkapi dokumen dan menghindari ketergesaan yang dapat dimanfaatkan oleh oknum penipu.
  • Waspada Terhadap Janji Manis: Ingatlah bahwa VFS Global maupun pihak ketiga manapun tidak memiliki wewenang untuk memengaruhi keputusan penerbitan visa. Jangan mudah tergiur dengan tawaran yang menjanjikan kemudahan atau jaminan visa.
  • Janji Temu Visa Resmi: Pastikan pemesanan janji temu visa dilakukan melalui kanal resmi JVAC. Beberapa negara mungkin mengenakan biaya layanan yang harus dibayar di muka. Verifikasi setiap biaya yang dikenakan dan hindari membayar kepada pihak yang tidak jelas.
  • Hindari Calo dan Pihak Ketiga: Jangan bekerja sama dengan pihak-pihak yang mengklaim dapat mempercepat proses visa atau menjamin penerbitan visa. Pastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan regulasi resmi yang berlaku.
  • Berhati-hati Terhadap Tawaran Kerja Palsu: Waspadalah terhadap penipu yang menawarkan pekerjaan atau peluang imigrasi palsu dengan iming-iming visa. Jangan pernah memberikan uang atau informasi pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya.

Kesalahan Umum dalam Pengajuan Visa dan Cara Menghindarinya

Selain mewaspadai penipuan, pemohon visa juga perlu memastikan bahwa dokumen yang diajukan lengkap dan akurat. Kesalahan dalam pengisian formulir atau kelengkapan dokumen dapat menyebabkan penolakan visa. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan cara menghindarinya:

  • Ketidakcocokan Informasi: Pastikan informasi yang tercantum dalam formulir aplikasi, seperti nama, nomor paspor, dan tanggal lahir, sesuai dengan dokumen resmi. Perbedaan sekecil apapun dapat menjadi masalah.
  • Format Foto Tidak Sesuai: Ikuti panduan foto yang ditetapkan oleh kedutaan besar Jepang. Pastikan ukuran, latar belakang, dan ekspresi wajah sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
  • Dokumen Tidak Lengkap: Periksa kembali daftar dokumen yang diperlukan dan pastikan semuanya sudah lengkap. Kekurangan satu dokumen saja dapat menyebabkan permohonan visa ditolak.
  • Laporan Bank Tidak Valid: Pastikan laporan bank yang dilampirkan telah disahkan oleh pihak bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan bank yang tidak valid dapat menimbulkan keraguan tentang kemampuan finansial pemohon.

Dengan mengikuti tips di atas dan berhati-hati dalam setiap langkah pengajuan visa, diharapkan para wisatawan Indonesia dapat terhindar dari penipuan dan memperoleh visa Jepang dengan lancar. Selamat berlibur!