Kekhawatiran Perang Dagang Mendorong Emas ke Rekor Tertinggi, Investor Cemas Menanti Kebijakan Tarif AS

Emas Sentuh Rekor Tertinggi di Tengah Ketidakpastian Perang Dagang

Harga emas melonjak ke rekor tertingginya pada perdagangan hari ini, dipicu oleh kekhawatiran global terkait potensi perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump. Pasar finansial global tengah menanti rincian lebih lanjut mengenai rencana tarif balasan yang dijanjikan Trump, yang akan diumumkan pada pertengahan pekan ini.

Menurut laporan Reuters, harga emas spot mencapai US$ 3.139,78 per ons, menandai sesi kenaikan keempat berturut-turut dan rekor tertinggi baru. Di pasar domestik, harga emas batangan keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat juga mencatatkan rekor tertinggi baru, melonjak Rp 20.000 menjadi Rp 1.826.000 per gram.

Faktor-faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

Beberapa faktor utama mendorong kenaikan harga emas saat ini:

  • Ketidakpastian Perang Dagang: Kebijakan perdagangan proteksionis pemerintahan Trump telah memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas.
  • Erosi Kepercayaan Terhadap Dolar AS: Beberapa analis percaya bahwa kebijakan perdagangan Trump mengancam status dolar AS sebagai mata uang cadangan global, mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai alternatif.
  • Permintaan Aset Safe Haven: Ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global secara umum meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven, yang menguntungkan emas.

Yen Jepang, mata uang safe haven lainnya, juga mengalami penguatan seiring dengan meningkatnya permintaan. Sebaliknya, Dolar Australia tertekan akibat data penjualan ritel lokal yang lemah dan sentimen risiko yang meningkat.

Investor Menanti Pengumuman Tarif AS

Investor kini fokus pada tanggal 2 April, yang oleh Trump disebut sebagai "Hari Pembebasan," ketika ia berjanji untuk mengungkapkan rencana tarif balasan besar-besaran. Rincian mengenai tarif baru ini masih minim, tetapi Trump mengisyaratkan bahwa hampir semua negara akan terkena dampaknya.

Ketidakjelasan ini telah menyebabkan pasar mata uang lesu, karena para pedagang menunggu kejelasan mengenai kebijakan perdagangan AS. Sebelumnya, Trump telah mengenakan tarif pada aluminium, baja, dan mobil, serta meningkatkan tarif pada barang-barang impor dari China.

Dampak Potensial Terhadap Ekonomi Global

Para ahli ekonomi memperingatkan bahwa perang dagang yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi global, memicu inflasi, dan mengganggu rantai pasokan global. Investor khawatir akan potensi stagflasi atau bahkan resesi di Amerika Serikat.

Daftar Poin Penting:

  • Harga emas mencapai rekor tertinggi di tengah kekhawatiran perang dagang.
  • Kebijakan tarif baru AS menjadi pemicu utama.
  • Investor mencari aset safe haven seperti emas dan Yen.
  • Ketidakpastian global menekan Dolar Australia.
  • Pasar menanti pengumuman tarif AS pada 2 April.
  • Kekhawatiran akan stagflasi dan resesi membayangi.