Terhimpit Krisis Finansial, Restoran Ikonik Hooters Ajukan Perlindungan Kebangkrutan

Restoran Ikonik Hooters Terjerat Masalah Keuangan dan Mengajukan Kebangkrutan

Jaringan restoran Hooters, yang terkenal dengan kombinasi menu chicken wings dan para pelayan berpakaian khas, telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di tengah tekanan finansial yang meningkat. Langkah ini diumumkan pada hari Senin, menandai babak baru bagi perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari empat dekade.

Hooters, yang dikenal dengan logo burung hantunya, telah menjadi bagian dari budaya restoran Amerika sejak didirikan pada tahun 1983. Konsep uniknya, yang menggabungkan menu hidangan laut, sandwich, burger, salad, dan chicken wings dengan staf pelayan yang berpakaian minim, telah menarik perhatian dan kontroversi selama bertahun-tahun. Restoran ini menawarkan berbagai minuman, mulai dari minuman ringan hingga minuman beralkohol dan wine.

Rencana Restrukturisasi dan Penjualan Aset

Sebagai bagian dari proses kebangkrutan, Hooters berencana untuk menjual seluruh 100 restoran yang dimiliki perusahaan kepada dua kelompok franchisee yang saat ini mengoperasikan lokasi Hooters di Tampa, Florida, dan Chicago. Kelompok gabungan ini mengendalikan sekitar sepertiga dari seluruh lokasi franchise Hooters di Amerika Serikat. Kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan stabilitas keuangan dan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada restrukturisasi operasionalnya.

CEO Hooters of America, Sal Melilli, menyatakan bahwa pengajuan kebangkrutan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat fondasi keuangan perusahaan. Ia menekankan komitmen Hooters untuk terus memberikan pengalaman bersantap yang menyenangkan dan hidangan berkualitas kepada para pelanggan. Proses kebangkrutan ini diharapkan selesai dalam waktu 90 hingga 120 hari.

Tantangan Industri dan Kontroversi

Hooters bergabung dengan sejumlah restoran cepat saji lainnya, seperti BurgerFi dan Red Lobster, yang baru-baru ini menghadapi tantangan keuangan dan mengajukan kebangkrutan. Industri restoran secara keseluruhan telah terpukul oleh kenaikan biaya makanan dan tenaga kerja, serta perubahan preferensi konsumen. Selain itu, Hooters juga menghadapi kritik dan tuntutan hukum terkait praktik ketenagakerjaan, termasuk tuduhan diskriminasi rasial dan gender. Tahun lalu, Hooters menutup puluhan lokasi dengan alasan peningkatan biaya operasional.

Masa Depan Hooters

Meskipun menghadapi tantangan, Hooters menyatakan niatnya untuk terus beroperasi seperti biasa selama proses kebangkrutan. Namun, perusahaan juga mengindikasikan bahwa mereka sedang mengevaluasi jejak operasionalnya dan mungkin akan menutup beberapa lokasi yang dimiliki perusahaan. Masa depan Hooters akan bergantung pada keberhasilan restrukturisasi keuangan dan operasional, serta kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan mengatasi kontroversi yang ada.

Poin-poin penting:

  • Hooters mengajukan kebangkrutan Bab 11.
  • Perusahaan berencana menjual 100 restoran miliknya kepada dua kelompok franchisee.
  • Proses kebangkrutan diharapkan selesai dalam 90-120 hari.
  • Hooters menghadapi tantangan industri dan kontroversi terkait praktik ketenagakerjaan.
  • Perusahaan berencana untuk terus beroperasi selama proses kebangkrutan, tetapi mungkin akan menutup beberapa lokasi.