Menjaga Kesehatan Mental Saat Lebaran: Strategi dari Psikolog IPB untuk Hadapi Tekanan Emosional

Menjaga Kesehatan Mental Saat Lebaran: Strategi dari Psikolog IPB untuk Hadapi Tekanan Emosional

Momen Idul Fitri, yang identik dengan kebersamaan dan silaturahmi, seringkali membawa tekanan emosional bagi sebagian orang. Di balik sukacita perayaan, tak jarang muncul perasaan lelah, tertekan, bahkan stres. Psikolog dari IPB University, Nur Islamiah, atau Bu Mia, memberikan panduan praktis untuk menjaga kesehatan mental selama periode ini.

Sumber Tekanan Saat Lebaran

Bu Mia menjelaskan bahwa tekanan saat Lebaran dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk:

  • Perubahan Rutinitas: Jadwal yang padat dengan kunjungan dan aktivitas sosial dapat mengganggu rutinitas harian dan menyebabkan kelelahan.
  • Ekspektasi Sosial dan Budaya: Tuntutan untuk selalu tampil ceria, melayani tamu, dan memenuhi harapan keluarga dapat menjadi beban.
  • Interaksi Intens Tanpa Jeda: Bertemu dengan banyak orang dalam waktu singkat dapat menguras energi emosional.

"Kita sering merasa harus menyenangkan semua orang. Padahal, kita tidak punya kewajiban untuk itu," kata Bu Mia.

Strategi Menjaga Kesehatan Mental

Berikut adalah beberapa strategi yang disarankan Bu Mia untuk menjaga kesehatan mental selama Lebaran:

  • Menetapkan Batas Psikologis: Penting untuk mengenali dan menghormati batasan diri sendiri. Ini termasuk memilih topik pembicaraan yang nyaman, menarik diri sejenak dari keramaian, atau menolak undangan yang tidak sesuai dengan kemampuan.
  • Memberi Ruang untuk Diri Sendiri: Menyempatkan waktu untuk sendiri, meskipun hanya beberapa menit, dapat membantu memulihkan energi emosional. Aktivitas seperti membaca buku, bermeditasi, atau menikmati secangkir teh dapat memberikan ketenangan.
  • Menghadapi Tekanan Sosial dengan Bijak: Pertanyaan sensitif seputar kehidupan pribadi seringkali tak terhindarkan. Jawablah dengan diplomatis dan hindari memberikan informasi yang terlalu detail.
  • Memvalidasi Perasaan: Jangan abaikan perasaan lelah atau tertekan yang mungkin muncul. Akui dan validasi perasaan tersebut, lalu ambil waktu untuk menenangkan diri.
  • Menjaga Koneksi Emosional: Bagi yang merayakan Lebaran seorang diri, penting untuk tetap terhubung dengan orang-orang terkasih melalui panggilan telepon atau video.

Lebaran Bukan Ajang Kompetisi

Bu Mia mengingatkan bahwa Lebaran bukanlah ajang untuk berlomba-lomba menunjukkan kebahagiaan atau kesuksesan. Tidak apa-apa untuk merasa tidak sempurna atau tidak selalu kuat. Memberi ruang untuk diri sendiri adalah tanda kekuatan emosional yang sehat.

Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan masyarakat dapat menjalani momen Lebaran dengan lebih tenang dan bermakna, serta menjaga kesehatan mental diri sendiri dan orang-orang di sekitar.