Inovasi Energi Surya Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Nusa Tenggara dan Dorong Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan

Solusi Penyimpanan Ikan Berkelanjutan untuk Nelayan NTT dan NTB

Nelayan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) kini merasakan manfaat signifikan dari penerapan teknologi solar power mini cold storage. Inovasi ini memungkinkan mereka untuk menyimpan hasil tangkapan ikan dengan lebih baik, mengurangi risiko kerusakan, dan meningkatkan nilai jual produk.

Inisiatif ini digagas oleh Chairul Hudaya, yang saat itu menjabat sebagai Rektor Universitas Teknologi Sumbawa. Beliau melihat kebutuhan mendesak akan solusi penyimpanan ikan yang efektif dan terjangkau, terutama saat pandemi Covid-19 melanda. Dengan cold storage bertenaga surya ini, nelayan tidak lagi khawatir tentang keterbatasan pasokan listrik atau biaya operasional yang tinggi. Sistem ini dilengkapi dengan baterai yang memungkinkan pengisian daya menggunakan tenaga surya, bahkan dapat terhubung ke PLN sebagai opsi tambahan. Jika terhubung ke PLN, biaya listrik yang dibayarkan akan jauh lebih rendah karena disuplai oleh solar listrik dari PV dan baterai.

Teknologi ini telah diimplementasikan di enam lokasi strategis, termasuk Labuan Bajo, Dompu, Bima, Sumbawa, dan Pulau Bungin. Kehadiran cold storage mini ini memberikan dampak positif bagi komunitas nelayan setempat, membantu mereka meningkatkan pendapatan dan mengurangi kerugian akibat ikan yang cepat membusuk.

Berikut adalah manfaat utama dari penerapan solar power mini cold storage:

  • Mengurangi Kerusakan Ikan: Memastikan kualitas ikan tetap terjaga hingga sampai ke konsumen.
  • Meningkatkan Pendapatan Nelayan: Meningkatkan nilai jual ikan dan mengurangi kerugian.
  • Mengurangi Ketergantungan pada Listrik PLN: Menghemat biaya operasional dan mengurangi dampak lingkungan.
  • Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Memanfaatkan energi surya sebagai sumber daya yang ramah lingkungan.

Talis: Tabung Listrik Bertenaga Surya untuk Kendaraan Listrik dan Kebutuhan Sehari-hari

Selain cold storage bertenaga surya, Chairul Hudaya, yang kini menjabat sebagai Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi Universitas Indonesia, juga mengembangkan inovasi lain, yaitu tabung listrik atau Talis. Talis dirancang sebagai baterai untuk sepeda motor konversi dan dapat diisi ulang menggunakan tenaga surya. Inovasi ini bertujuan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi udara.

Talis tidak hanya berfungsi sebagai baterai untuk motor listrik, tetapi juga dapat digunakan untuk mengisi daya ponsel atau menyediakan penerangan. Ukurannya yang ringkas dan mudah dibawa menjadikan Talis sebagai sumber daya listrik portabel yang ideal untuk berbagai kebutuhan. Pedagang kecil yang membutuhkan penerangan di malam hari, misalnya, dapat memanfaatkan Talis sebagai sumber daya yang handal.

Salah satu keunggulan Talis adalah kemampuannya untuk diisi daya menggunakan tenaga surya. Dengan panel surya portabel yang dirancang khusus, pengguna dapat mengisi daya Talis di mana saja dan kapan saja, tanpa perlu bergantung pada sumber listrik konvensional. Hal ini memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi pengguna, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik.

Berikut adalah fitur utama Talis:

  • Baterai untuk Motor Listrik Konversi: Mendukung penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
  • Pengisian Daya dengan Tenaga Surya: Mengurangi ketergantungan pada listrik PLN dan menghemat biaya.
  • Sumber Daya Portabel: Dapat digunakan untuk mengisi daya ponsel, menyediakan penerangan, dan kebutuhan lainnya.
  • Desain Ringkas dan Mudah Dibawa: Ideal untuk penggunaan sehari-hari dan aktivitas di luar ruangan.

Dalam satu kali pengisian daya, motor konversi yang menggunakan Talis mampu menempuh jarak hingga 40 kilometer dengan biaya pengisian yang sangat terjangkau, hanya sekitar Rp 2.000. Tim peneliti saat ini masih menggunakan bahan baku impor untuk baterai lithium ion, namun berharap dapat segera memproduksi komponen ini di dalam negeri.

Pengembangan Talis merupakan langkah penting dalam mendukung transisi menuju energi bersih dan mengurangi dampak negatif kendaraan bermotor terhadap lingkungan. Dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, inovasi ini diharapkan dapat segera dikomersialkan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.