Ancaman Hujan Asam Mengintai Amerika Serikat Akibat Kebijakan Lingkungan Kontroversial

Amerika Serikat di Ambang Krisis Lingkungan: Kebijakan Pro-Industri Picu Kekhawatiran Kembalinya Hujan Asam

Keputusan kontroversial pemerintahan untuk melonggarkan regulasi lingkungan hidup, khususnya terkait emisi gas buang industri dan transportasi, memicu kekhawatiran serius di kalangan ilmuwan dan pemerhati lingkungan. Dr. Gene Likens, seorang ilmuwan terkemuka yang mempelopori identifikasi fenomena hujan asam di Amerika Utara pada dekade 1960-an, memperingatkan bahwa kebijakan tersebut berpotensi membawa Amerika Serikat kembali ke era suram hujan asam yang merusak.

Likens, dalam wawancaranya dengan The Guardian, mengungkapkan kegelisahannya atas potensi penghapusan atau pelonggaran aturan yang selama ini mengekang emisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara, kendaraan bermotor, dan industri manufaktur. Ia menegaskan bahwa jika langkah ini benar-benar direalisasikan, momok hujan asam dapat kembali menghantui Amerika Serikat, mengancam ekosistem dan kesehatan masyarakat.

"Saya sangat khawatir hal itu mungkin terjadi, tentu saja bukan tidak mungkin hal itu bisa terjadi," kata Likens dengan nada prihatin.

Likens saat ini masih aktif dalam proyek pemantauan jangka panjang yang bertujuan untuk mengukur tingkat keasaman air hujan di berbagai wilayah Amerika Serikat. Program ini, yang telah berjalan sejak tahun 1976, memainkan peran penting dalam mengumpulkan data empiris tentang kualitas air hujan dan dampaknya terhadap lingkungan. Namun, sayangnya, program ini menghadapi tantangan berat berupa pemotongan anggaran oleh pemerintahan saat ini, yang semakin memperburuk kekhawatiran akan kemunduran dalam upaya perlindungan lingkungan.

"Saya harap kita tidak kembali ke masa lalu, jadi pemangkasan ini sangat mengkhawatirkan," ujar Likens.

Likens juga menekankan dampak jangka panjang dari kerusakan lingkungan terhadap generasi mendatang. "Saya peduli dengan kesehatan anak-anak dan cucu-cucu saya, saya ingin mereka menghirup udara bersih. Saya peduli dengan air bersih dan tanah yang bersih dan sehat, saya ingin mereka juga memilikinya," sambungnya, menyoroti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi kesejahteraan generasi penerus.

Kilas Balik Era Hujan Asam di AS

Pada dekade 1980-an, Amerika Serikat mengalami dampak buruk dari hujan asam. Tingkat keasaman curah hujan di berbagai wilayah mencapai 10 kali lipat dari kondisi normal. Penyebab utama fenomena ini adalah pelepasan sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) ke atmosfer, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara oleh pembangkit listrik dan industri.

Hujan asam memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi lingkungan, termasuk:

  • Pencemaran danau dan sungai: Air menjadi terlalu asam, tidak layak untuk kehidupan ikan dan amfibi.
  • Erosi nutrisi tanah: Mengganggu pertumbuhan tanaman dan pohon.
  • Kerusakan bangunan dan infrastruktur: Akibat korosi yang disebabkan oleh asam.

Kondisi lingkungan yang memprihatinkan ini memicu tekanan publik yang besar terhadap pemerintah untuk mengambil tindakan tegas. Akhirnya, pada tahun 1990, pemerintah dan Kongres merevisi Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) dengan mandat untuk mengurangi polusi dari pembangkit listrik secara signifikan.

Kisah Sukses yang Terancam

Likens menyoroti bahwa penanganan masalah hujan asam di Amerika Serikat merupakan contoh keberhasilan dalam upaya perlindungan lingkungan. Respons pemerintah terhadap tekanan publik dan implementasi Undang-Undang Udara Bersih telah membuahkan hasil positif. Data terbaru dari pengambilan sampel air hujan dan tanah di wilayah White Mountains menunjukkan penurunan tingkat keasaman hingga 85 persen sejak periode puncaknya pada tahun 1970-an.

Namun, Likens mengingatkan bahwa tanah di wilayah tersebut masih mengalami degradasi dan kembalinya hujan asam akan menjadi bencana besar. Ia menekankan bahwa pelonggaran kontrol emisi oleh pemerintahan saat ini akan merusak kisah sukses tersebut dan mengancam kemajuan yang telah dicapai dalam perlindungan lingkungan.

"Jika pemerintahan mulai melonggarkan kontrol emisi, kita akan menghancurkan kisah sukses itu," pungkas Likens.