Menelusuri Jejak Halal Bihalal: Tradisi Silaturahmi Lebaran di Berbagai Belahan Dunia
Tradisi halal bihalal, sebuah perayaan silaturahmi dan saling memaafkan yang mengakar kuat di Indonesia setelah Hari Raya Idul Fitri, memunculkan pertanyaan menarik: apakah tradisi serupa juga dapat ditemukan di negara lain? Di Indonesia, halal bihalal menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan, tidak hanya di kalangan umat Muslim tetapi juga melibatkan keluarga, kerabat, dan sahabat dari berbagai latar belakang agama.
Namun, istilah "halal bihalal" itu sendiri tampaknya unik untuk Indonesia dan tidak umum digunakan di negara-negara lain, bahkan di negara-negara mayoritas Muslim. Meskipun demikian, esensi dari halal bihalal, yaitu berkumpul, bersilaturahmi, dan saling memaafkan, tercermin dalam berbagai tradisi perayaan Idul Fitri di berbagai belahan dunia.
Tradisi Serupa di Berbagai Negara
Beberapa negara memiliki tradisi yang mencerminkan semangat halal bihalal, meskipun dengan nama dan cara yang berbeda:
- Malaysia: Alih-alih halal bihalal, Malaysia memiliki tradisi "Open House". Pemerintah Malaysia, baik di tingkat federal, negara bagian, maupun wilayah persekutuan, secara rutin mengadakan open house nasional. Pada acara ini, masyarakat dari berbagai lapisan dapat berkumpul, menikmati hidangan lezat, dan merayakan Idul Fitri bersama para pemimpin negara.
- Brunei Darussalam: Sama seperti Malaysia, Brunei Darussalam juga mengadopsi tradisi "Open House" untuk merayakan Idul Fitri, yang dikenal sebagai "Hari Raya Open House". Yang menarik, Istana Nurul Iman, kediaman Sultan Brunei, membuka pintunya selama tiga hari selama perayaan Idul Fitri. Masyarakat dapat bertemu langsung dengan Sultan dan Permaisuri, serta menikmati hidangan prasmanan gratis yang mewah.
- Negara-negara Timur Tengah: Di negara-negara Arab, tradisi yang mirip dengan halal bihalal dikenal dengan istilah "eid majlis" atau "al-majlis al-oud". Tradisi ini melibatkan pertemuan keluarga besar, di mana anggota keluarga berkumpul untuk merayakan Idul Fitri bersama. Selain itu, ada tradisi pemberian uang Lebaran (eidiya) kepada anak-anak sebagai bentuk kebahagiaan dan berkah.
- Qatar: Di Qatar, perayaan Idul Fitri diwarnai dengan tradisi tarian rakyat Ardhat, yang ditarikan oleh para pria setelah salat Id di siang hari. Anak-anak juga memiliki tradisi sendiri, yaitu berkumpul di lingkungan (freyj) dan mengunjungi sanak saudara untuk bersilaturahmi.
Dengan demikian, meskipun istilah "halal bihalal" mungkin tidak universal, semangat silaturahmi, saling memaafkan, dan merayakan kebersamaan saat Idul Fitri merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di berbagai negara dengan tradisi yang unik dan beragam.