Huawei Catat Pertumbuhan Pendapatan Signifikan di Tengah Tekanan AS, Investasi R&D Jadi Kunci
Huawei Buktikan Ketangguhan di Tengah Sanksi AS: Pendapatan Melonjak, Investasi R&D Digenjot
Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan di tahun 2024. Meskipun terus menghadapi tekanan dan sanksi dari Amerika Serikat, perusahaan ini mampu membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, terutama didorong oleh performa bisnis telekomunikasi dan produk konsumen.
Menurut laporan keuangan yang dirilis, Huawei mencatatkan pendapatan sebesar USD 118,2 miliar (sekitar 855 miliar yuan) untuk tahun 2024. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 22,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pencapaian ini merupakan yang tertinggi kedua dalam sejarah perusahaan, hanya sedikit di bawah rekor pendapatan yang tercatat pada tahun 2020. Meskipun demikian, laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 28% menjadi 62,6 miliar yuan. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan investasi yang signifikan di berbagai bidang strategis.
Chairwoman Huawei, Meng Wanzhou, dalam pernyataannya menekankan bahwa seluruh tim di Huawei telah bersatu untuk mengatasi berbagai tantangan eksternal. Perusahaan terus berfokus pada peningkatan kualitas produk, kualitas operasional, dan efisiensi operasional. Langkah-langkah ini diambil sebagai respons terhadap sanksi AS yang telah membatasi akses Huawei ke teknologi penting seperti semikonduktor dan sistem operasi Android.
Investasi R&D Sebagai Motor Pertumbuhan
Salah satu kunci keberhasilan Huawei dalam menghadapi tantangan adalah komitmennya yang kuat terhadap penelitian dan pengembangan (R&D). Pada tahun 2024, perusahaan menginvestasikan 179,7 miliar yuan (sekitar USD 24,8 miliar) untuk R&D, setara dengan 20,8% dari total pendapatan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan investasi R&D pada tahun 2023 yang sebesar 164,7 miliar yuan. Investasi ini digunakan untuk mendiversifikasi bisnis perusahaan ke berbagai area baru, termasuk:
- Pusat data AI
- Layanan Cloud
- Teknologi Otomotif
Bisnis Konsumen Kembali Menggeliat
Performa bisnis konsumen Huawei, terutama smartphone, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan. Setelah sempat terpuruk akibat sanksi AS, bisnis smartphone Huawei menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang kuat. Penjualan bisnis konsumen melonjak 38,3% menjadi 339 miliar yuan pada tahun 2024.
Kebangkitan ini didorong oleh terobosan dalam teknologi semikonduktor di Tiongkok, yang memungkinkan Huawei untuk merilis ponsel kelas atas yang sangat diminati di pasar domestik. Menurut data dari Canalys, pengiriman smartphone Huawei di Tiongkok melonjak 37% pada tahun 2024, meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 16% dari 12% pada tahun sebelumnya. Huawei bahkan berhasil menggerogoti pangsa pasar Apple di Tiongkok.
Huawei juga semakin agresif dalam meluncurkan produk-produk premium, termasuk ponsel lipat tiga pertama di dunia, dan mulai kembali memasuki pasar smartphone di luar negeri. Selain itu, perusahaan juga merilis HarmonyOS 5 pada tahun 2024, versi pertama dari sistem operasi yang sepenuhnya dikembangkan sendiri, tanpa menggunakan kode sumber terbuka dari Android.
Dengan fokus yang kuat pada inovasi, investasi R&D yang berkelanjutan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, Huawei menunjukkan ketangguhannya di tengah tekanan eksternal. Pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada tahun 2024 menjadi bukti bahwa Huawei mampu mengatasi tantangan dan terus bersaing di pasar global.