KM Kelud Jadi Andalan Mahasiswa Rantau: Kisah Daniel Pulang Kampung Bantu Orang Tua di Tanjung Balai Karimun
MEDAN, Sumatera Utara - Di tengah hiruk pikuk Pelabuhan Bandar Deli, Medan, ribuan calon penumpang KM Kelud memadati area keberangkatan pada Selasa, 1 April 2025. Di antara kerumunan, terlihat Daniel Parulian Sihotang, seorang mahasiswa rantau yang tengah bersiap untuk mudik ke kampung halamannya di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Di bawah sengatan matahari siang itu, Daniel tampak sabar mengantri untuk proses boarding. Tas ransel berisi pakaian dan oleh-oleh untuk kedua orang tuanya tampak menemani perjalanannya. "Sebenarnya sudah ingin pulang minggu lalu, tapi tiketnya baru dapat hari ini," ujarnya sembari mengusap keringat di dahi.
Daniel, mahasiswa semester 7 jurusan Teknik Sipil di Universitas Medan Area, memiliki alasan mulia di balik kepulangannya. Ia ingin membantu orang tuanya berjualan selama libur semester. "Setiap libur semester dan Lebaran, saya memang selalu menyempatkan diri untuk pulang kampung dan membantu orang tua," ungkapnya.
Bagi Daniel, KM Kelud bukan sekadar transportasi, melainkan pilihan ekonomis untuk mencapai kampung halaman. Dengan harga tiket kelas ekonomi sekitar Rp300 ribu, KM Kelud menjadi alternatif yang jauh lebih terjangkau dibandingkan pesawat atau bus menuju Dumai. "Selain harganya yang murah, naik Kelud juga nyaman. Bisa bertemu teman baru karena penumpangnya banyak. Walaupun perjalanan cukup panjang, sekitar satu malam, tapi saya selalu menikmati pemandangan laut selama perjalanan," jelas Daniel.
Daniel berencana untuk kembali ke Medan dua minggu mendatang, melanjutkan studinya dan mengejar impian menjadi seorang sarjana teknik sipil.
Sementara itu, PT Pelni Cabang Medan mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang KM Kelud. Sebanyak 1.799 penumpang tercatat berangkat dari Pelabuhan Belawan pada hari yang sama, meningkat sekitar 5% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Benar, ada 1.799 penumpang yang berangkat hari ini. Ada peningkatan sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu," kata Kepala Cabang Pelni Medan, Yuniati Fatimah, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Yuniati menambahkan bahwa para penumpang memiliki beragam tujuan, di antaranya Batam, Tanjung Balai Karimun, dan Jakarta. Namun, tujuan yang paling banyak diminati adalah Batam.
"Untuk arus balik diperkirakan tanggal 7 April 2025. Paling banyak penumpang nantinya dari Medan ke Batam," pungkasnya.
Kisah Daniel adalah potret kecil dari ribuan mahasiswa rantau yang mengandalkan KM Kelud untuk pulang kampung. Bukan hanya karena alasan ekonomi, tetapi juga karena kenyamanan dan kesempatan untuk menikmati perjalanan laut yang khas. KM Kelud, bagi mereka, adalah jembatan yang menghubungkan impian di kota perantauan dengan kehangatan keluarga di kampung halaman.
Ringkasan Poin Penting:
- Perantau: Daniel, mahasiswa rantau dari Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, kuliah di Medan.
- Tujuan Mudik: Membantu orang tua berjualan selama libur semester.
- Alasan Memilih KM Kelud: Harga tiket lebih murah dibandingkan pesawat atau bus.
- Pengalaman Perjalanan: Menikmati pemandangan laut dan bertemu teman baru.
- Data Penumpang: PT Pelni Medan mencatat 1.799 penumpang berangkat, meningkat 5% dari tahun lalu.
- Tujuan Terpopuler: Batam menjadi tujuan favorit penumpang KM Kelud dari Medan.
Analisis Lebih Lanjut:
Berita ini menyoroti peran penting KM Kelud bagi masyarakat, khususnya mahasiswa rantau, sebagai sarana transportasi yang terjangkau dan nyaman. Peningkatan jumlah penumpang menunjukkan bahwa KM Kelud masih menjadi pilihan utama bagi banyak orang untuk mudik dan bepergian antar pulau. Kisah Daniel memberikan sentuhan humanis pada berita ini, menggambarkan bagaimana KM Kelud tidak hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga bagian dari tradisi mudik dan upaya membantu keluarga di kampung halaman.
Dengan penulisan yang lebih profesional, berita ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dan menarik bagi pembaca, serta menyoroti peran penting KM Kelud dalam kehidupan masyarakat.