Aksi Brutal Pemotor Ancam Pemudik di Perbatasan Jeneponto-Takalar: Mobil Dirusak Akibat Dendam

Aksi Kekerasan di Jalan Raya: Pemudik Jadi Korban Amuk Pemotor di Sulawesi Selatan

Sebuah insiden kekerasan di jalan raya menimpa seorang pemudik bernama Nanda (19) di perbatasan antara Kabupaten Jeneponto dan Takalar, Sulawesi Selatan. Peristiwa yang terjadi pada Senin, 31 Maret 2025 lalu ini, mengakibatkan kerusakan pada mobil korban akibat aksi pelemparan batu dan tendangan yang dilakukan oleh sekelompok pengendara motor. Insiden ini bermula ketika Nanda, bersama keluarganya, sedang dalam perjalanan mudik dari Jeneponto menuju Makassar dengan menggunakan mobil Daihatsu Ayla.

Menurut penuturan Nanda, kejadian bermula saat dirinya mencoba mendahului sekelompok pemotor yang tengah melakukan aksi freestyle di jalan. Upaya menyalip ini diduga memicu kemarahan para pemotor tersebut. "Dia itu ngatta-ngatta (freestyle). Saya minta (dikasih) jalan, dia tidak mau kasih jalan. Dia malah patoa-toai (tambah bertingkah). Saya buru-buru, jadi kosong jalan di samping kanan (jalan), saya lambung (dahului). Karena dia juga tidak mau kasih jalan, dia mungkin merasa terserempet di situ. Dia empat orang, dua motor," jelas Nanda.

Setelah berhasil mendahului, salah seorang pemotor mengejar mobil Nanda dan melakukan tendangan keras ke bagian bumper belakang mobil hingga menyebabkan kerusakan. Aksi brutal tidak berhenti di situ. Pemotor tersebut kemudian berhenti, mengambil batu, dan melemparkannya ke arah mobil Nanda sebanyak dua kali sebelum akhirnya melarikan diri.

"Pas ngerem dia terus tendang, terbuka kap (bumper) mobilku di belakang. Ternyata dia berhenti ambil batu. Dia lempari mobilku dua kali," ungkap Nanda, menggambarkan kronologi kejadian yang menimpanya.

Akibat insiden ini, Nanda mengalami kerugian материальный sebesar Rp 2,5 juta untuk biaya perbaikan bumper mobil yang rusak. Meskipun demikian, Nanda mengaku masih mempertimbangkan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Pertimbangan utama adalah lokasi kejadian yang berada di wilayah hukum Takalar, sehingga ia merasa perlu mempertimbangkan lokasi pelaporan yang tepat.

Sebuah video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik pengejaran dan perusakan mobil oleh para pemotor tersebut. Dalam video tersebut, terlihat jelas para pemotor yang berboncengan tanpa menggunakan helm mengejar sebuah mobil. Setelah berhasil mendekat, salah seorang pemotor terlihat menendang bagian belakang mobil, kemudian melambat dan menepi di pinggir jalan. Tidak lama kemudian, pemotor tersebut kembali mengejar mobil dan melakukan pelemparan batu sebelum akhirnya melarikan diri dari lokasi kejadian. Video ini menjadi bukti nyata atas tindakan anarkis yang dilakukan oleh para pelaku.

Insiden ini menjadi perhatian serius dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya para pemudik yang menggunakan jalur tersebut. Pihak kepolisian diharapkan segera bertindak untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku, serta meningkatkan patroli keamanan di wilayah perbatasan Jeneponto-Takalar guna mencegah kejadian serupa terulang kembali. Keamanan dan kenyamanan para pemudik harus menjadi prioritas utama, terutama menjelang hari raya Idul Fitri.

Dampak dan Tindak Lanjut

Kejadian ini tidak hanya merugikan Nanda secara materiil, tetapi juga menimbulkan trauma dan rasa tidak aman bagi dirinya dan keluarganya. Aksi brutal para pemotor tersebut menunjukkan kurangnya kesadaran hukum dan perilaku yang membahayakan keselamatan orang lain di jalan raya. Insiden ini juga menjadi pengingat bagi para pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi tindakan kriminalitas di jalan raya.

Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menindaklanjuti kasus ini dengan melakukan penyelidikan mendalam dan menangkap para pelaku. Selain itu, perlu dilakukan upaya preventif berupa sosialisasi keselamatan berlalu lintas dan penegakan hukum yang tegas terhadap para pelanggar lalu lintas, khususnya para pengendara motor yang sering melakukan aksi ugal-ugalan di jalan raya. Dengan tindakan tegas dan upaya preventif yang berkelanjutan, diharapkan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi para pengguna jalan, khususnya para pemudik yang sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman.

Berikut adalah poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Keamanan pemudik harus menjadi prioritas.
  • Peningkatan patroli keamanan di wilayah rawan.
  • Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan jalanan.
  • Sosialisasi keselamatan berlalu lintas.
  • Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.

Dengan kerjasama antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan keamanan dan kenyamanan para pemudik dapat terjamin, sehingga mereka dapat merayakan hari raya Idul Fitri dengan tenang dan bahagia.