Desakan Sanksi untuk Manchester City Mencuat: Paul Scholes Soroti Potensi Pelanggaran Finansial Serius

Kasus dugaan pelanggaran finansial yang menjerat Manchester City kembali menjadi sorotan tajam. Mantan gelandang Manchester United, Paul Scholes, lantang menyerukan agar The Citizens segera menghadapi konsekuensi jika terbukti bersalah melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) yang diterapkan oleh Premier League. Seruan ini muncul seiring dengan sanksi pengurangan poin yang telah dijatuhkan kepada Everton dan Nottingham Forest atas pelanggaran serupa.

Scholes menekankan pentingnya keadilan dalam menjatuhkan hukuman. Menurutnya, sanksi yang diberikan kepada Manchester City harus sepadan dengan pelanggaran yang dilakukan, dengan mempertimbangkan preseden yang telah ditetapkan dalam kasus Everton dan Nottingham Forest. "Sulit untuk menentukan hukuman yang adil bagi Manchester City jika mereka terbukti bersalah," ujar Scholes, seperti dikutip dari Daily Mail. "Yang terpenting adalah hukuman tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku. Saya tidak mengatakan bahwa hukumannya harus sama persis dengan Everton dan Forest, tetapi saya pikir hukuman berupa pengurangan poin adalah sesuatu yang pantas dipertimbangkan."

Manchester City saat ini menghadapi 130 dakwaan terkait pemalsuan laporan keuangan yang diduga terjadi antara tahun 2009 dan 2018. Investigasi terhadap kasus ini telah berlangsung sejak Februari 2023 dan terus bergulir hingga saat ini. Kompleksitas kasus ini terletak pada rentang waktu yang panjang dan jumlah dakwaan yang signifikan, yang mengindikasikan potensi pelanggaran sistematis terhadap aturan FFP.

Kasus Manchester City ini berbeda dengan kasus Everton dan Nottingham Forest yang pelanggarannya relatif lebih sederhana. Everton dihukum pengurangan 6 poin (semula 10 poin) karena melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan Premier League (PSR) untuk periode hingga musim 2021/2022. Sementara Nottingham Forest dihukum pengurangan 4 poin karena pelanggaran PSR untuk periode hingga musim 2022/2023. Besarnya dakwaan yang dihadapi Manchester City membuka peluang sanksi yang lebih berat.

Implikasi dari kasus ini sangat besar bagi Manchester City. Selain potensi pengurangan poin yang dapat memengaruhi posisi mereka di klasemen liga, The Citizens juga menghadapi risiko sanksi yang lebih berat, termasuk larangan transfer pemain, pencabutan gelar juara Liga Inggris yang diraih selama periode investigasi, bahkan hingga kemungkinan degradasi ke divisi yang lebih rendah. Keputusan akhir mengenai hukuman yang akan dijatuhkan kepada Manchester City akan menjadi preseden penting bagi penegakan aturan FFP di Premier League dan sepak bola Eropa secara umum.

Berikut poin penting kasus Manchester City:

  • Dakwaan: 130 dugaan pelanggaran aturan finansial Premier League antara 2009-2018.
  • Potensi Hukuman: Pengurangan poin, larangan transfer, pencabutan gelar, degradasi.
  • Desakan: Paul Scholes mendesak hukuman yang adil dan sesuai aturan.
  • Kasus Serupa: Everton dan Nottingham Forest telah dihukum pengurangan poin.
  • Implikasi: Menentukan preseden penegakan aturan FFP di sepak bola Inggris dan Eropa.

Kasus ini akan terus dipantau dan dianalisis oleh para pengamat sepak bola dan ahli hukum olahraga, mengingat dampaknya yang signifikan bagi masa depan Manchester City dan integritas kompetisi sepak bola di Inggris.