Yarn Makeup: Tren Riasan 'Hantu' yang Menggemparkan Dunia Kecantikan
Yarn Makeup: Kreasi Artistik atau Mimpi Buruk Tata Rias?
Dunia kecantikan tak pernah berhenti berinovasi, dan terkadang inovasi tersebut melahirkan tren yang tak terduga. Salah satu tren yang tengah viral dan menuai berbagai reaksi adalah yarn makeup, atau riasan benang rajut. Tren ini menghadirkan tampilan yang unik, artistik, sekaligus menimbulkan kesan surealis, bahkan bagi sebagian orang, sedikit menyeramkan.
Inspirasi yarn makeup bermula dari kreasi seorang makeup artist muda bernama Anna Murphy. Melalui platform TikTok, Murphy membagikan tutorialnya dan langsung mencuri perhatian jutaan pengguna. Video demonstasinya telah ditonton lebih dari 52 juta kali, menunjukkan betapa besar minat (sekaligus rasa penasaran) publik terhadap tren ini.
Teknik Aplikasi dan Bahan yang Digunakan
Rahasia di balik tampilan yarn makeup terletak pada kombinasi produk makeup dan bahan yang tidak lazim: benang rajut. Murphy menggunakan beberapa produk kunci:
- Mehron white liquid makeup: Sebagai dasar atau base makeup untuk menciptakan kanvas putih pada wajah.
- Ben Nye spirit gum: Sebagai perekat yang kuat untuk menempelkan benang pada kulit.
- Benang rajut putih: Material utama yang membentuk pola unik pada wajah.
Dengan ketelitian dan kesabaran, Murphy menempelkan benang putih di sekitar hidung, kemudian memperluasnya ke seluruh wajah, membentuk pola melingkar yang rumit. Proses ini membutuhkan waktu dan kehati-hatian agar benang menempel dengan sempurna dan menciptakan tampilan yang diinginkan. Hasil akhirnya adalah wajah yang seolah 'terbungkus' dalam rajutan benang putih, memberikan efek visual yang dramatis.
Reaksi dan Adaptasi di Kalangan Makeup Artist
Kreasi Murphy memicu gelombang adaptasi di kalangan makeup artist dan beauty influencer di berbagai belahan dunia. Banyak yang terinspirasi untuk mencoba tren ini dengan interpretasi mereka masing-masing. Salah satunya adalah Ashlyn Costello, seorang makeup artist dari New York yang melihat yarn makeup sebagai wadah ekspresi kreativitas.
Costello mengungkapkan kegemarannya dalam bereksperimen dengan gaya makeup yang baru dan dramatis. Ia menggunakan benang putih, lem lateks, dan palet makeup Morphe untuk menciptakan tampilan yarn makeup versinya sendiri. Hasilnya adalah kombinasi warna dan tekstur yang unik, menunjukkan bahwa tren ini dapat diadaptasi sesuai dengan preferensi dan gaya individual.
Lebih dari Sekadar Tren: Ekspresi Diri dan Batasan Kenyamanan
Yarn makeup bukan hanya sekadar tren sesaat di media sosial. Tren ini menunjukkan bagaimana makeup dapat menjadi medium untuk berekspresi diri, menciptakan karya seni yang unik, dan menantang batasan-batasan konvensional dalam dunia kecantikan. Walaupun terlihat menarik dan artistik, penting untuk diingat bahwa tren ini mungkin tidak nyaman bagi sebagian orang. Murphy sendiri mengakui bahwa riasan benang terasa 'mengerikan' meskipun terlihat 'keren'. Oleh karena itu, sebelum mencoba tren ini, pertimbangkan faktor kenyamanan dan potensi iritasi pada kulit.
Prospek Masa Depan Yarn Makeup
Apakah yarn makeup akan terus populer dan berkembang? Waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti, tren ini telah membuktikan bahwa dunia kecantikan selalu terbuka untuk inovasi dan eksperimen. Yarn makeup telah menginspirasi banyak orang untuk berpikir di luar kotak, menciptakan karya seni yang unik, dan mengekspresikan diri melalui makeup dengan cara yang baru dan tak terduga.
Kesimpulan
Yarn makeup adalah tren riasan yang unik, artistik, dan kontroversial. Tren ini menawarkan potensi ekspresi diri yang tak terbatas, tetapi juga menghadirkan tantangan dalam hal kenyamanan dan aplikasi. Bagi mereka yang berani dan kreatif, yarn makeup dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mengeksplorasi batasan-batasan dalam dunia kecantikan. Namun, bagi mereka yang lebih mengutamakan kenyamanan, tren ini mungkin lebih baik dinikmati sebagai karya seni visual yang menarik.