Gempa M 6,3 Guncang Maluku Barat Daya, BMKG: Akibat Deformasi Batuan di Laut Banda
Gempa Tektonik Guncang Maluku Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami
Ambon, Maluku - Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Maluku Barat Daya pada Selasa (1/4/2025) malam, memicu kepanikan warga namun dipastikan tidak berpotensi tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa gempa ini disebabkan oleh aktivitas tektonik berupa deformasi batuan di dalam lempeng yang terletak di Laut Banda.
Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episenter gempa terletak di koordinat yang berada di Laut Banda pada kedalaman 157 kilometer. Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa gempa ini tergolong gempa menengah dan memiliki mekanisme pergerakan oblique thrust fault, yang mengindikasikan adanya perpaduan antara pergerakan mendatar dan naik.
"Gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah yang disebabkan oleh deformasi batuan di dalam lempeng di Laut Banda," ujar Daryono dalam keterangan resminya.
Getaran gempa dirasakan di beberapa wilayah dengan intensitas yang berbeda-beda:
- Pulau Moa: IV MMI (Modified Mercalli Intensity)
- Pulau Babar dan Pulau Romang: III-IV MMI
- Pulau Damer, Luser, Pulau Tiakur, dan Pulau Leti: III MMI
Selain di Maluku Barat Daya, getaran juga dirasakan hingga ke wilayah Nusa Tenggara Timur, seperti Kupang, Belu, dan Malaka. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan signifikan akibat gempa ini.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Daryono menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.
Namun, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi gempa susulan dan memastikan keamanan bangunan tempat tinggal. Pemeriksaan struktur bangunan menjadi penting untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," imbau Daryono.
BMKG terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas gempa bumi di wilayah Maluku dan sekitarnya, serta memberikan informasi terkini kepada masyarakat untuk mengurangi risiko dan dampak yang mungkin terjadi.