Aksi Protes Warga Ternate: Blokade Jalan Akibat Lambannya Penanganan Dampak Banjir

Frustrasi Warga Ternate Memicu Aksi Blokade Jalan

TERNATE, MALUKU UTARA - Kekecewaan mendalam terhadap respons pemerintah Kota Ternate yang dinilai lambat dalam menangani dampak banjir, mendorong ratusan warga dari Kelurahan Kastela dan Rua melakukan aksi blokade jalan pada Selasa (1/4/2025). Aksi protes ini melumpuhkan akses jalan utama dan menjadi simbol frustrasi warga yang merasa diabaikan pasca-bencana.

Aksi yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari ini, melibatkan penutupan jalan dengan berbagai material seperti batu, kayu, dan kasur bekas. Akibatnya, arus lalu lintas lumpuh total, menghambat aktivitas warga dan mengganggu perekonomian lokal. Warga yang terdampak banjir pada Minggu (30/3/2025) menuntut tindakan cepat dan konkret dari pemerintah kota.

Tuntutan Warga: Pembersihan Material Banjir dan Trauma Bencana

Tuntutan utama warga adalah pembersihan segera material banjir berupa batu, pasir, dan lumpur yang menyumbat aliran sungai dan mengotori lingkungan tempat tinggal mereka. Ramdan Umanailo, seorang warga Kelurahan Rua, mengungkapkan bahwa sejak banjir melanda, belum ada tindakan signifikan dari pemerintah. Ia dan keluarganya terpaksa mengungsi karena trauma dan khawatir akan banjir susulan.

"Kami protes dengan melakukan pemblokiran jalan ini, karena demi keselamatan. Kami minta agar dilakukan pembersihan lingkungan dan sungai dari material banjir. Ini sudah banjir yang kedua kalinya," ujar Ramdan dengan nada putus asa.

Ramdan menambahkan, trauma mendalam akibat banjir membuatnya dan keluarga harus berpindah-pindah tempat tinggal. Ketakutan akan banjir susulan menghantuinya setiap saat. Warga berjanji akan membuka blokade jalan jika pemerintah Kota Ternate segera memenuhi tuntutan mereka.

Negosiasi dan Janji Pemerintah

Setelah aksi berlangsung beberapa jam, perwakilan pemerintah berjanji akan menurunkan alat berat untuk membersihkan material banjir pada malam hari. Janji ini menjadi titik terang dalam negosiasi dengan warga. Namun, warga menegaskan bahwa blokade jalan akan kembali dilakukan jika janji tersebut tidak ditepati.

Sekitar pukul 17.15 WIT, Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, tiba di lokasi bersama jajarannya untuk menengahi situasi. Kapolres memahami kekhawatiran warga dan berupaya meyakinkan mereka bahwa pemerintah akan segera bertindak.

"Untuk warga yang memblokir jalan itu manusiawi ya, karena mereka was-was karena sudah pernah terjadi banjir bandang di daerah Rua. Kami datang bersama warga untuk membuat situasi kembali kondusif dengan cara mendatangkan alat berat," jelas AKBP Anita.

Kapolres menambahkan bahwa satu alat berat telah berada di Kastela, dan satu lagi akan segera tiba di Rua. Pembersihan material banjir di rumah warga dan jalan raya akan segera dilakukan untuk memulihkan akses jalan dan memberikan rasa aman kepada warga.

Situasi Kondusif dan Harapan Pemulihan

Saat ini, situasi di lokasi sudah mulai kondusif. Warga membuka blokade jalan setelah mendapat jaminan dari pemerintah. Akses jalan kembali lancar dan aktivitas warga berangsur normal.

Kapolres Ternate mengimbau warga untuk bekerja sama dengan aparat kepolisian dan Pemerintah Kota Ternate dalam upaya pemulihan pasca-banjir. Ia berharap, dengan kerja sama yang baik, dampak banjir dapat segera diatasi dan warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang.

"Masyarakat di sini itu mengalami trauma karena sudah pernah hal seperti ini," pungkas Kapolres, seraya mengajak semua pihak untuk bahu-membahu memulihkan kondisi lingkungan dan psikologis warga terdampak banjir.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah Kota Ternate untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menghadapi bencana alam. Penanganan dampak banjir yang efektif dan transparan sangat penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan mencegah aksi protes serupa di masa depan.

Daftar Tuntutan Warga:

  • Pembersihan material banjir (batu, pasir, lumpur) di sungai dan lingkungan
  • Penyediaan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan
  • Penanganan trauma psikologis warga terdampak banjir
  • Evaluasi sistem drainase dan mitigasi banjir untuk mencegah kejadian serupa