Masa Depan TikTok di AS Kembali Tidak Pasti: Tenggat Waktu Penjualan Semakin Mendekat

Masa Depan TikTok di AS Kembali Tidak Pasti: Tenggat Waktu Penjualan Semakin Mendekat

Pengguna TikTok di Amerika Serikat kembali dihadapkan pada ketidakpastian nasib aplikasi berbagi video pendek tersebut. Tenggat waktu penjualan TikTok oleh perusahaan induknya, ByteDance, semakin dekat, memicu spekulasi mengenai masa depan platform tersebut di pasar Amerika.

Deadline dan Potensi Larangan

ByteDance diberikan waktu hingga 5 April untuk melepaskan operasional TikTok di AS, sesuai dengan perintah yang dikeluarkan pada Januari lalu. Jika penjualan tidak terealisasi hingga tenggat waktu tersebut, TikTok berpotensi menghadapi larangan beroperasi di Amerika Serikat. Situasi ini mengingatkan pada periode ketidakpastian sebelumnya, ketika nasib TikTok di AS juga dipertaruhkan.

Minat Pembelian dan Pernyataan Trump

Sejumlah pihak telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi TikTok. Mantan Presiden Donald Trump bahkan secara terbuka menyatakan dukungannya untuk memfasilitasi kesepakatan, menekankan pentingnya menjaga akses ke platform tersebut. Trump mengklaim bahwa ada banyak calon pembeli yang berminat terhadap TikTok, dan keputusan akhir akan berada di tangannya. Ia juga mengungkapkan keinginannya agar TikTok tetap beroperasi di AS.

Daftar Calon Pembeli

Beberapa nama besar muncul sebagai calon pembeli potensial TikTok, termasuk:

  • Frank McCourt: Miliarder dan mantan pemilik Los Angeles Dodgers.
  • Kevin O'Leary: Investor ternama.
  • Jimmy Donaldson (MrBeast): Influencer media sosial populer.
  • Jesse Tinsley: Pendiri Employer.com.
  • Perplexity: Perusahaan AI.

Selain nama-nama tersebut, Oracle, mitra teknologi TikTok di AS saat ini, juga disebut-sebut sebagai pesaing utama untuk mengambil alih operasional aplikasi tersebut. Kesepakatan dengan Oracle dapat melibatkan ByteDance yang mempertahankan sebagian saham di TikTok, serta peningkatan investasi dari investor Amerika yang sudah ada di perusahaan.

Trump juga mengemukakan gagasan agar dana kekayaan negara AS yang baru diusulkan dapat mengakuisisi sebagian atau seluruh aplikasi TikTok. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai mekanisme pengaturan tersebut.

Optimisme dari Wakil Presiden JD Vance

Wakil Presiden JD Vance, yang ditunjuk untuk mengawasi potensi kesepakatan TikTok bersama penasihat keamanan nasional Michael Waltz, menyatakan optimisme bahwa kesepakatan akan tercapai sebelum tenggat waktu 5 April. Vance meyakini bahwa kesepakatan tersebut akan memenuhi kekhawatiran keamanan nasional dan memungkinkan terbentuknya perusahaan TikTok Amerika yang berbeda.

Kemungkinan Perpanjangan Tenggat Waktu dan Insentif Tarif

Meskipun Vance optimis, Trump sebelumnya mengisyaratkan kemungkinan perpanjangan tenggat waktu TikTok jika kesepakatan tidak tercapai pada 5 April. Namun, Vance menegaskan bahwa mereka ingin menyelesaikan masalah ini tanpa perpanjangan.

Dalam upaya untuk mempermanis kesepakatan, Trump bahkan menyarankan bahwa ia dapat mengurangi tarif impor China sebagai bagian dari penjualan TikTok. Ia menyatakan bahwa ia mungkin akan mengurangi beberapa poin tarif jika mendapatkan persetujuan untuk sesuatu.

Masa Depan TikTok di Tangan Trump

Kepastian nasib TikTok di AS sangat bergantung pada keputusan dan tindakan Trump dalam proses kesepakatan ini. Jika kesepakatan tidak tercapai, mitra teknologi TikTok, termasuk Apple, Google, dan Oracle, berpotensi menghadapi denda besar jika mereka terus mendukung aplikasi tersebut. Namun, jika Trump mengindikasikan bahwa ia tidak akan memerintahkan Departemen Kehakiman untuk menegakkan hukum, perusahaan-perusahaan tersebut mungkin merasa cukup yakin untuk terus mendukung TikTok di AS.