Banjir Kembali Rendam Pasar Cipulir, Pedagang Bertahan di Tengah Risiko
Banjir Kembali Rendam Pasar Cipulir, Pedagang Bertahan di Tengah Risiko
Pasar Cipulir, pusat perdagangan tekstil ternama di Jakarta, kembali dilanda banjir pada Selasa, 4 Maret 2025. Peristiwa ini, yang bukan yang pertama, memaksa para pedagang untuk kembali berjuang menyelamatkan barang dagangan mereka dari genangan air. Akibatnya, sejumlah pedagang mengalami kerugian, meskipun tidak separah kejadian banjir besar di tahun 2020. Aldi (29), salah satu pedagang pakaian di pasar tersebut, menuturkan tokonya terendam banjir setinggi lima sentimeter. Genangan air bahkan mencapai ketinggian semata kaki di dalam toko dan sedengkul di luar toko. Meskipun sebagian barang dagangannya, sekitar tiga lusin, terbasahi, Aldi bersyukur karena tidak ada yang mengalami kerusakan signifikan. Ia dan para pekerja langsung membersihkan dan menjemur barang-barang tersebut sehingga dapat kembali dijual.
Sementara itu, Erni (44), pedagang yang telah berjualan di Pasar Cipulir sejak tahun 1999, turut merasakan dampak banjir tersebut. Meskipun air di sekitar pasar mencapai ketinggian 60 sentimeter, ia berhasil menyelamatkan seluruh barang dagangannya. Kesigapannya dalam merespon informasi banjir sejak pukul 01.00 WIB dini hari membantunya bersiap dan mengevakuasi barang-barang berharga sebelum air semakin tinggi. Ia menceritakan, situasi di pasar saat banjir terjadi sangat ramai dan kacau, dengan pedagang berlomba menyelamatkan barang dagangan mereka masing-masing. Sebagian menutup toko di lantai dasar, sebagian lagi mengevakuasi barang, sementara yang lain berupaya membuat penghalang agar air tidak masuk ke dalam toko. Berbagai upaya ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian akibat banjir yang kerap terjadi.
Meskipun banjir menjadi peristiwa tahunan yang kerap melanda Pasar Cipulir, Aldi dan Erni menyatakan tidak berencana untuk pindah lokasi. Keduanya mengaku sudah nyaman berjualan di Pasar Cipulir dan memiliki pelanggan tetap yang setia. Keengganan untuk pindah lokasi menunjukkan besarnya ikatan emosional dan ekonomis mereka dengan pasar tersebut. Namun, pengalaman menghadapi banjir berulang kali ini tentunya menimbulkan pertanyaan mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan banjir di Pasar Cipulir secara lebih permanen. Apakah perlu adanya peningkatan infrastruktur, sistem peringatan dini yang lebih efektif, atau relokasi pedagang ke lokasi yang lebih aman? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait untuk melindungi para pedagang dan kelangsungan usaha mereka di Pasar Cipulir.
Langkah antisipasi yang telah dilakukan para pedagang, seperti menaikkan barang dagangan menggunakan papan, menunjukkan upaya mereka dalam melindungi usaha mereka. Namun, solusi jangka panjang tetap diperlukan untuk mengatasi masalah banjir yang berulang ini dan menciptakan lingkungan usaha yang lebih aman dan nyaman bagi para pedagang Pasar Cipulir.
Langkah Antisipasi Pedagang:
- Menaikkan barang dagangan menggunakan papan.
- Mengevakuasi barang dagangan.
- Membuat penghalang air di sekitar toko.
- Memantau informasi banjir sejak dini.