Pemerintah Intensifkan Pengawasan Harga Pangan di Tengah Lonjakan Permintaan Lebaran

Menjelang dan selama perayaan Idul Fitri 2025, pemerintah terus meningkatkan pengawasan terhadap stabilitas harga pangan di berbagai daerah. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga keterjangkauan harga bahan pokok bagi masyarakat, terutama di tengah potensi lonjakan permintaan akibat tradisi Lebaran.

"Kami terus memantau perkembangan harga bahan pokok di pasar secara intensif. Koordinasi erat dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga," ujar Wamendag Dyah Roro Esti usai menghadiri acara open house di kediaman Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani.

Wamendag menjelaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengantisipasi gejolak harga pangan. Salah satunya adalah melalui pelaksanaan operasi pasar yang menjangkau 3.992 titik di seluruh Indonesia. Operasi pasar ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menekan potensi kenaikan harga yang tidak wajar.

"Operasi pasar yang telah dilaksanakan sebelumnya terbukti efektif dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama menjelang dan selama bulan Ramadan," jelasnya.

Selain operasi pasar, pemerintah juga terus memantau fluktuasi harga komoditas pangan secara individual. Jika ditemukan adanya kenaikan harga yang signifikan, Kementerian Perdagangan akan segera berkoordinasi dengan Bapanas untuk mencari solusi terbaik. Hal ini mencakup identifikasi penyebab kenaikan harga, evaluasi ketersediaan pasokan, dan penerapan langkah-langkah intervensi yang diperlukan.

"Apabila terdapat komoditas tertentu yang mengalami lonjakan harga, kami akan segera berkoordinasi dengan Bapanas untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan," tegas Wamendag.

Kenaikan Harga Beberapa Komoditas

Di hari kedua Lebaran, pantauan di sejumlah pasar menunjukkan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan. Cabai rawit merah dilaporkan mencapai harga Rp 150.000 per kilogram, sementara bawang merah menyentuh harga Rp 100.000 per kilogram. Kenaikan ini menjadi perhatian serius pemerintah, dan langkah-langkah mitigasi sedang dipertimbangkan.

Langkah Pemerintah Selanjutnya

Pemerintah akan terus melakukan pemantauan intensif terhadap harga pangan di seluruh wilayah Indonesia. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha juga akan ditingkatkan untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan. Selain itu, pemerintah juga akan mempertimbangkan langkah-langkah lain, seperti subsidi harga atau penyaluran bantuan pangan, jika diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi fokus pemerintah:

  • Pemantauan Harga Intensif: Melakukan pengawasan harian terhadap harga bahan pokok di pasar tradisional dan modern.
  • Koordinasi dengan Bapanas: Memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga melalui kerjasama dengan Badan Pangan Nasional.
  • Operasi Pasar: Melanjutkan pelaksanaan operasi pasar jika diperlukan untuk menstabilkan harga dan meningkatkan daya beli masyarakat.
  • Identifikasi Kenaikan Harga: Melakukan analisis mendalam terhadap penyebab kenaikan harga komoditas tertentu.
  • Intervensi Pasar: Menerapkan langkah-langkah intervensi jika diperlukan, seperti subsidi harga atau penyaluran bantuan pangan.
  • Kerjasama dengan Pemda: Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan.

Pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja keras menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama di tengah momen penting seperti perayaan Idul Fitri.