Emas Sentuh Rekor Tertinggi: Kebijakan Trump dan Gejolak Global Jadi Pemicu Utama

Emas Sentuh Rekor Tertinggi: Kebijakan Trump dan Gejolak Global Jadi Pemicu Utama

Harga emas terus mencetak rekor tertinggi, mencapai US$ 3.139,78 per ons pada hari Selasa (1/4/2025), melanjutkan tren kenaikan yang telah berlangsung selama empat sesi berturut-turut. Di pasar domestik, emas Antam 24 karat juga mencatatkan rekor baru, melonjak menjadi Rp 1.826.000 per gram. Kenaikan signifikan ini dipicu oleh kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik global.

Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

1. Kebijakan Perdagangan AS dan Ancaman Dolar

Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Kyle Rodda, seorang analis pasar keuangan senior di Capital.com, menyatakan bahwa investor meningkatkan alokasi ke emas sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan Trump yang dinilai mengancam status dolar AS sebagai mata uang cadangan global. Ketidakpastian yang diciptakan oleh tarif dan potensi perang dagang mendorong investor untuk mencari aset safe haven, dan emas menjadi pilihan utama.

2. Penguatan Dolar AS dan Dampaknya

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menambahkan bahwa kebijakan-kebijakan Trump yang cenderung memperkuat dolar AS juga berkontribusi pada kenaikan harga emas. Meskipun secara tradisional dolar yang kuat akan menekan harga emas, dalam konteks saat ini, kebijakan yang mendasari penguatan dolar justru menciptakan ketidakpastian yang menguntungkan emas.

3. Perang Dagang dan Neraca Perdagangan

Eskalasi perang dagang, dengan pemberlakuan tarif baru pada tanggal 2 April 2025 terhadap negara-negara yang memiliki surplus neraca perdagangan dengan Amerika Serikat, semakin meningkatkan daya tarik emas. Negara-negara seperti Tiongkok, Eropa, Kanada, Meksiko, dan bahkan mungkin Indonesia, berpotensi terkena dampak kebijakan ini, mendorong investor untuk mencari perlindungan dari risiko ekonomi.

4. Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga memainkan peran penting dalam mendorong harga emas. Insiden pengeboman di Jalur Gaza saat Hari Raya Idul Fitri dan ancaman Trump untuk menyerang Iran jika tidak ada kerja sama terkait program nuklir semakin meningkatkan kekhawatiran global.

Prediksi dan Ekspektasi Pasar

Ibrahim Assuaibi sebelumnya memprediksi harga emas akan menembus level US$ 3.100 per troy ons pada akhir Maret 2025, namun ternyata harga emas melampaui ekspektasi dan mencapai US$ 3.200 per troy ons. Ia memperkirakan harga emas dapat mencapai US$ 3.150 per troy ons pada semester pertama tahun 2025. Dengan kondisi geopolitik dan ekonomi yang tidak pasti, kemungkinan besar harga emas akan terus mencetak rekor baru.

Kesimpulan

Kenaikan harga emas saat ini adalah hasil dari kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik. Kebijakan perdagangan AS, perang dagang, ketegangan di Timur Tengah, dan ketidakpastian global secara keseluruhan telah mendorong investor untuk mencari perlindungan di pasar emas. Dengan kondisi yang ada, harga emas diperkirakan akan terus mengalami kenaikan dan mencetak rekor baru di masa mendatang.

Poin-poin utama berita ini:

  • Harga emas mencetak rekor tertinggi baru.
  • Kebijakan perdagangan Trump menjadi pemicu utama.
  • Ketegangan geopolitik di Timur Tengah menambah tekanan.
  • Prediksi pasar menunjukkan tren kenaikan yang berkelanjutan.