Wall Street Bergejolak Menjelang Pengumuman Kebijakan Tarif Impor AS
Pasar Saham AS Bervariasi di Tengah Antisipasi Kebijakan Tarif Baru
New York, AS - Pasar saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan kinerja yang beragam pada penutupan perdagangan Selasa (1/4/2025), diwarnai oleh antisipasi terhadap pengumuman kebijakan tarif impor yang akan segera dikeluarkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Ketidakpastian ini, ditambah dengan data ekonomi yang kurang menggembirakan, memberikan tekanan pada sentimen investor.
Indeks S&P 500 berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,38 persen, ditutup pada level 5.633,07. Indeks Nasdaq Composite juga menguat, naik 0,87 persen dan berakhir pada 17.449,89. Namun, Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan tipis sebesar 11,80 poin, atau 0,03 persen, dan ditutup pada level 41.989,96.
Pergerakan fluktuatif S&P 500 mencerminkan keraguan investor menjelang pengumuman resmi. Sektor barang konsumsi menjadi bintang pada hari Selasa, dengan saham Tesla melonjak 3,6 persen dan Nike naik 2 persen.
Data Ekonomi yang Mengecewakan Membebani Sentimen Pasar
Selain ketidakpastian tarif, investor juga harus menghadapi data ekonomi yang kurang menggembirakan. Survei manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan, bahkan mengindikasikan adanya kontraksi di sektor manufaktur. Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja juga menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan pada bulan Februari sedikit di bawah ekspektasi.
- Survei Manufaktur ISM: Menunjukkan kontraksi
- Data Lowongan Pekerjaan Februari: Di bawah ekspektasi
Antisipasi Kebijakan Tarif Impor Baru
Pemerintah AS dijadwalkan untuk mengumumkan tarif baru pada barang-barang impor dari hampir semua negara pada hari Rabu. Investor berharap bahwa pendekatan yang lebih terarah akan diambil dalam penerapan tarif ini. Gedung Putih telah mengkonfirmasi bahwa tarif akan segera berlaku setelah diumumkan.
Sebelumnya, muncul laporan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif sekitar 20 persen pada sebagian besar impor ke AS. Meskipun demikian, belum ada keputusan final yang dibuat.
Pasar akan terus memantau perkembangan terkait kebijakan tarif ini dan dampaknya terhadap ekonomi global. Investor juga akan mencermati data ekonomi yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek pertumbuhan ekonomi.