Jebakan Peron Jepang: Kisah Salah Naik Kereta Ekspres dan Pelajaran Berharga di Negeri Sakura

Pengalaman 'Nyasar' di Peron Jepang: Catatan Seorang Pekerja Indonesia

Sistem transportasi kereta api Jepang memang terkenal akan ketepatan waktu dan efisiensinya. Namun, bagi pendatang, kerumitan membaca jadwal dan perbedaan jenis kereta bisa menjadi tantangan tersendiri. Pengalaman ini dialami sendiri oleh seorang pekerja asal Indonesia yang sedang bertugas di Jepang. Perjalanan dinas dari Osaka ke Nagoya menjadi ajang pembelajaran yang tak terduga.

Salah Gerbong, Beda Tujuan?

Kisah bermula saat sang pekerja membeli tiket kereta ekspres terbatas reserved seat secara daring untuk rute Osaka-Nagoya. Proses pembelian tiket cukup mudah melalui website atau mesin tiket. Dengan tiket di tangan, dia menuju peron sesuai jadwal yang tertera, pukul 15.59 waktu setempat. Namun, sebuah kesalahan kecil berakibat cukup fatal: dia salah naik kereta!

Saat pintu kereta tertutup, barulah disadari bahwa kereta yang dinaiki bukanlah kereta ekspres terbatas yang seharusnya, melainkan kereta lokal biasa. Selisih waktu keberangkatan yang tipis, 15.57, menjadi penyebab kekeliruan tersebut. Untungnya, sang atasan menenangkan dan memastikan bahwa kereta lokal tersebut tetap menuju Nagoya, meski dengan estimasi keterlambatan sekitar 20 menit.

Kekecewaan tentu ada, namun rasa lega karena tidak salah jalur sepenuhnya jauh lebih besar. Perjalanan pun dilanjutkan dengan satu pelajaran penting telah dikantongi.

Pelajaran dari Sebuah Kesalahan

Pengalaman ini membuahkan dua pelajaran berharga:

  1. Ketelitian adalah Kunci: Memastikan kembali waktu keberangkatan dan tujuan akhir adalah hal mutlak. Terburu-buru dan kurang fokus bisa berakibat salah naik kereta, seperti yang dialami.
  2. Perhatikan Nama Kereta: Sebelum melangkah masuk, luangkan waktu sejenak untuk mencocokkan nama kereta dengan tiket. Perbedaan kecil pada nama bisa mengindikasikan jenis kereta yang berbeda, dengan rute dan pemberhentian yang berbeda pula.

Kereta api di Jepang memang dapat diandalkan, tetapi kewaspadaan terhadap detail tetap diperlukan. Sedikit kehati-hatian dapat menghindarkan dari kesalahan dan memastikan perjalanan berjalan sesuai rencana. Perjalanan ini menjadi pengingat bahwa dalam sistem yang serba teratur pun, kesalahan kecil tetap bisa terjadi jika tidak waspada.

Konten ditulis oleh Karaksa Media Partner (Maret 2025) (KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)