Mahasiswa Indonesia di Jepang: Jurus Jitu Hindari Jebakan Paylater ala Pakar Keuangan

Mahasiswa Indonesia di Jepang: Jurus Jitu Hindari Jebakan Paylater ala Pakar Keuangan

Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang lebih dikenal dengan paylater semakin populer di kalangan anak muda, termasuk mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Jepang. Kemudahan akses dan proses yang cepat menjadi daya tarik utama. Namun, di balik kemudahan ini, tersembunyi potensi masalah keuangan jika tidak dikelola dengan bijak.

Analis Senior dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Grani Ayuningtyas Harman, menekankan pentingnya pemahaman mendalam sebelum menggunakan paylater. Dalam acara Financial Glow Up yang diadakan di Jepang, Grani mengingatkan mahasiswa untuk selalu mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan membayar sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini.

"Anak muda suka karena praktis dan mudah diakses. Tinggal pencet-pencet saja paylater-nya. Saran saya adalah pinjamlah sesuai kebutuhan dan kemampuan untuk membayar," ujar Grani.

Grani juga menekankan perlunya membedakan antara utang produktif dan utang konsumtif. Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk sesuatu yang menghasilkan nilai tambah, misalnya untuk membeli buku pelajaran atau mengikuti kursus. Sementara itu, utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu penting, seperti gadget baru atau pakaian.

Perencana keuangan, Reza Oskar, sependapat dengan Grani. Reza menambahkan bahwa informasi yang memadai mengenai bunga, tujuan penggunaan, dan risiko paylater sangat penting sebelum mengambil keputusan. Ia menyarankan agar paylater hanya digunakan dalam situasi mendesak dan pembayaran dilakukan secara penuh secepat mungkin untuk menghindari beban bunga yang lebih besar.

Tips Mengelola Keuangan bagi Mahasiswa di Jepang

Berikut adalah beberapa tips dari para ahli keuangan untuk membantu mahasiswa Indonesia di Jepang mengelola keuangan dengan lebih baik dan menghindari jebakan paylater:

  • Buat Anggaran Bulanan: Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Ini membantu Anda untuk melihat ke mana uang Anda pergi dan mengidentifikasi area di mana Anda bisa berhemat.
  • Prioritaskan Kebutuhan: Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Fokuslah untuk memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu, seperti biaya tempat tinggal, makanan, dan transportasi. Hindari membeli barang-barang yang tidak terlalu penting.
  • Sisihkan Sebagian Pendapatan: Sisihkan sebagian kecil dari uang saku atau pendapatan Anda setiap bulan. Dana ini bisa digunakan untuk keperluan darurat atau untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
  • Manfaatkan Diskon dan Promosi: Cari tahu tentang diskon dan promosi yang ditawarkan oleh toko atau restoran di sekitar Anda. Ini bisa membantu Anda menghemat uang untuk kebutuhan sehari-hari.
  • Hindari Utang Konsumtif: Sebisa mungkin hindari berutang untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu penting. Jika terpaksa berutang, pastikan Anda mampu membayar cicilannya tepat waktu.

Tren Paylater di Jepang

Popularitas paylater tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Jepang. Laporan dari Research and Markets menunjukkan bahwa kalangan Milenial dan Generasi Z di Jepang semakin tertarik dengan skema pembayaran fleksibel yang ditawarkan oleh paylater. Bahkan, banyak dari mereka yang memilih paylater sebagai alternatif kartu kredit.

Dengan pengelolaan keuangan yang baik dan pemahaman yang benar mengenai paylater, mahasiswa Indonesia di Jepang dapat memanfaatkan layanan ini secara bijak dan terhindar dari masalah keuangan di kemudian hari. OJK mencatat hingga Januari 2025, penyaluran pembiayaan produk BNPL di sektor perbankan mencapai Rp 22,75 triliun dengan jumlah rekening pengguna sebanyak 24,44 juta.