Krisis Bek Sayap Inter Milan: Inzaghi Andalkan Bastoni atau Acerbi Lawan Feyenoord

Krisis Bek Sayap Inter Milan: Inzaghi Andalkan Bastoni atau Acerbi Lawan Feyenoord

Jelang laga krusial babak 16 besar Liga Champions melawan Feyenoord di Stadion De Kuip, Kamis (6/3) pukul 00.45 WIB, pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, menghadapi dilema serius. Cedera yang dialami sejumlah pemain belakang, khususnya di posisi bek sayap, memaksanya mencari solusi alternatif untuk mengisi kekosongan tersebut. Absennya Federico Dimarco, yang mengalami cedera paha saat laga melawan Napoli, menjadi pukulan telak bagi strategi Nerazzurri. Dimarco, yang telah mencetak empat gol dan tujuh assist dari 33 penampilan musim ini, terpaksa ditarik keluar pada menit ke-51 laga melawan Napoli yang berakhir imbang 1-1.

Situasi semakin pelik dengan Carlos Augusto, Nicola Zalewski, dan Matteo Darmian yang juga menepi akibat cedera. Ketiadaan bek sayap yang cukup membuat Inzaghi harus berpikir keras. Satu-satunya bek sayap yang tersedia saat ini adalah Denzel Dumfries, yang biasanya bermain di sisi kanan. Kondisi ini memaksa Inzaghi untuk mengambil keputusan taktis yang krusial. Berbagai spekulasi bermunculan di media Italia, mulai dari perubahan formasi dari 3-5-2 menjadi 4-4-2, hingga memanfaatkan pemain dari posisi lain.

Namun, laporan terbaru mengindikasikan bahwa Inzaghi akan tetap mempertahankan formasi 3-5-2. Untuk mengisi posisi bek sayap kiri yang kosong, Inzaghi akan mengandalkan salah satu dari dua bek tengah, Alessandro Bastoni atau Francesco Acerbi. Inzaghi sendiri telah mengkonfirmasi hal tersebut. "Kami tidak memiliki pemain lain di posisi tersebut, mungkin salah satu dari Bastoni atau Acerbi akan diandalkan," ujar Inzaghi. Ia menambahkan bahwa meskipun ada perubahan di lini pertahanan, prinsip permainan Inter Milan tidak akan berubah.

Bastoni, yang kidal, dilihat sebagai kandidat terkuat untuk mengisi posisi tersebut karena pengalamannya berkolaborasi dengan Dimarco di sisi kiri pertahanan Inter. Sementara itu, Acerbi, meskipun bukan pemain kidal, tetap menjadi opsi yang layak dipertimbangkan. Keputusan Inzaghi ini tentu akan menjadi sorotan utama dalam laga melawan Feyenoord. Bagaimana strategi ini akan berjalan dan apakah mampu memberikan hasil positif bagi Inter Milan, masih menjadi tanda tanya yang akan terjawab di lapangan.

Pertandingan melawan Feyenoord ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi daya juang dan kreativitas Inzaghi dalam menghadapi krisis pemain belakang yang dialaminya. Kemampuannya untuk meramu strategi alternatif dan memaksimalkan potensi pemain yang tersedia akan sangat menentukan hasil akhir laga penting ini. Suksesnya Inter Milan dalam melewati babak 16 besar Liga Champions sangat bergantung pada bagaimana Inzaghi mampu mengatasi permasalahan ini.

Kehilangan Dimarco jelas merupakan pukulan telak bagi Inter. Kontribusi signifikannya dalam menyerang dan bertahan akan sangat terasa absennya. Namun, Inzaghi dan para pemain Inter harus mampu menunjukkan mentalitas juara dan membuktikan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit. Pertandingan melawan Feyenoord akan menjadi panggung bagi para pemain untuk menunjukkan kualitas dan dedikasi mereka kepada klub.