Gejolak Harga Pangan: Cabai Meroket, Telur Ayam Ikut Terungkit di Awal April 2025
Kenaikan Harga Cabai dan Telur Ayam Warnai Pasar Pangan Awal April 2025
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Pasar komoditas pangan di Indonesia kembali diwarnai fluktuasi harga. Data terbaru dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, yang dipantau oleh Bank Indonesia, menunjukkan adanya kenaikan signifikan pada beberapa komoditas pokok per Rabu, 2 April 2025, pukul 10.00 WIB.
Kenaikan paling mencolok terjadi pada harga cabai rawit merah yang melambung tinggi mencapai Rp91.950 per kilogram. Sementara itu, harga telur ayam ras juga mengalami peningkatan menjadi Rp29.450 per kilogram. Kenaikan harga dua komoditas ini menjadi perhatian utama, mengingat keduanya merupakan bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat sehari-hari.
Daftar Harga Komoditas Pangan Strategis
Berikut adalah daftar lengkap harga komoditas pangan strategis lainnya yang dihimpun oleh PIHPS Nasional:
Harga Bawang dan Cabai
- Bawang Merah: Rp50.150 per kg
- Bawang Putih: Rp46.150 per kg
- Cabai Merah Besar: Rp51.750 per kg
- Cabai Merah Keriting: Rp53.200 per kg
- Cabai Rawit Hijau: Rp43.600 per kg
Harga Beras Berbagai Kualitas
- Beras Kualitas Bawah I: Rp13.450 per kg
- Beras Kualitas Bawah II: Rp13.950 per kg
- Beras Kualitas Medium I: Rp14.350 per kg
- Beras Kualitas Medium II: Rp13.800 per kg
- Beras Kualitas Super I: Rp16.250 per kg
- Beras Kualitas Super II: Rp15.450 per kg
Harga Daging dan Gula Pasir
- Daging Ayam Ras: Rp38.350 per kg
- Daging Sapi Kualitas I: Rp135.950 per kg
- Daging Sapi Kualitas II: Rp124.150 per kg
- Gula Pasir Kualitas Premium: Rp19.550 per kg
- Gula Pasir Lokal: Rp18.550 per kg
Harga Minyak Goreng
- Minyak Goreng Curah: Rp19.700 per liter
- Minyak Goreng Kemasan Bermerek I: Rp22.350 per liter
- Minyak Goreng Kemasan Bermerek II: Rp20.300 per liter
Perubahan harga pada komoditas pangan ini tentu berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga pangan dan menjaga ketersediaan pasokan agar tidak semakin membebani masyarakat. Analis ekonomi memperkirakan bahwa kenaikan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk gangguan rantai pasok akibat cuaca ekstrem dan peningkatan permintaan menjelang hari-hari besar keagamaan. Pemerintah perlu melakukan koordinasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait, termasuk petani, distributor, dan pedagang, untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif dan berkelanjutan.