Antisipasi Arus Balik Lebaran 2025, Kemenhub Optimalkan Kesiapan Pelabuhan Penyeberangan

Kemenhub Pastikan Kesiapan Pelabuhan Hadapi Arus Balik Lebaran 2025

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah proaktif dalam mempersiapkan kelancaran arus balik Lebaran 2025. Serangkaian persiapan intensif dilakukan di berbagai pelabuhan penyeberangan utama, termasuk Merak, Ciwandan, Bakauheni, dan BBJ Bojonegara. Tujuannya adalah untuk memastikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien bagi para pemudik yang kembali ke tempat asal.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi terjun langsung ke lapangan untuk meninjau kesiapan infrastruktur dan operasional pelabuhan. Pada malam Lebaran, Senin (31/3), Menhub Dudy melakukan inspeksi mendalam di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Dalam kunjungannya, beliau memastikan implementasi sistem penundaan (delaying system) yang efektif untuk mengatasi potensi kepadatan di Pelabuhan Merak.

"Kehadiran saya di sini adalah untuk memastikan kesiapan Pelabuhan Bakauheni dalam menyambut arus balik. Kami fokus pada peningkatan penyelenggaraan pelabuhan, penerapan delaying system, dan pengaturan lalu lintas. Ini adalah bagian penting dari strategi kami untuk memastikan kelancaran arus balik," ujar Menhub Dudy, seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenhub pada Rabu (2/4).

Strategi Kemenhub untuk Kelancaran Arus Balik

Beberapa strategi kunci yang diterapkan Kemenhub dalam menghadapi arus balik Lebaran 2025 meliputi:

  • Clustering: Pengelompokan kendaraan berdasarkan jenis dan tujuan untuk mempercepat proses embarkasi dan debarkasi.
  • Delaying System: Sistem penundaan yang diimplementasikan untuk mengurai kepadatan di pelabuhan. Sistem ini memungkinkan pemudik untuk beristirahat dan menunggu giliran penyeberangan di area yang telah disediakan, sehingga mengurangi penumpukan di area pelabuhan.
  • Buffer Zone: Penyediaan area penyangga yang berfungsi sebagai tempat parkir sementara bagi kendaraan yang menunggu giliran penyeberangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kemacetan di jalan-jalan menuju pelabuhan.
  • Peningkatan Kapasitas: Pengoperasian tiga pelabuhan di Lampung, yaitu Pelabuhan Wika Beton, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, dan Pelabuhan Bakauheni, untuk meningkatkan kapasitas penyeberangan.

Menhub Dudy menekankan pentingnya kesiapan kantong-kantong parkir dan penerapan delaying system untuk meminimalkan waktu tunggu pemudik di pelabuhan. "Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tegasnya.

Armada dan Proyeksi Puncak Arus Balik

Kemenhub memastikan ketersediaan kapal dan pelabuhan penyeberangan yang memadai untuk menampung lonjakan pemudik saat arus balik. Saat ini, terdapat 67 kapal yang siap dioperasikan, dengan sekitar 40 kapal yang akan dikerahkan secara aktif. Puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 5 - 6 April 2025.

Evaluasi Arus Mudik dan Harapan untuk Arus Balik

Berdasarkan data PT. ASDP Indonesia Ferry, terjadi penurunan tipis jumlah kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada periode H-10 hingga hari Lebaran (21-31 Maret 2025). Total kendaraan roda 2, roda 4, dan truk yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara mencapai 225.400 unit, atau turun 0,1% dibandingkan tahun 2024. Namun, jumlah penumpang mengalami kenaikan 3%, dari 859.521 orang pada tahun 2024 menjadi 885.828 orang pada tahun 2025.

Menhub Dudy mengapresiasi kinerja tim di Pelabuhan Merak yang telah berhasil mengelola arus mudik dengan baik. Beliau berharap, kesuksesan tersebut dapat diulang saat arus balik dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.

"Kami berharap, pengelolaan arus balik dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak dapat berjalan lancar seperti saat arus mudik. Kami berupaya untuk memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan efisien bagi seluruh pemudik," pungkasnya.