Teror di Anggruk: Guru Meninggal, Nakes Terluka Akibat Serangan Brutal KKB
Kekerasan di Yahukimo Meningkat: KKB Serang Guru dan Tenaga Kesehatan
Serangkaian serangan keji yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, telah menggemparkan masyarakat dan menimbulkan trauma mendalam bagi para guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di wilayah tersebut. Insiden tragis ini, yang terjadi pada tanggal 21 dan 22 Maret 2025, mengakibatkan seorang guru meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka serius.
Ikatan Keluarga Flobamora, Nusa Tenggara Timur (IKF NTT) Provinsi Papua, melalui perwakilannya Matheius Mamun Sare, mengungkapkan bahwa serangan pertama terjadi pada Jumat sore, sekitar pukul 16.00 WIT. Sekelompok orang bersenjata tajam tiba-tiba menyerbu para guru, menyebabkan beberapa di antaranya terluka. Diduga kuat, pelaku penyerangan adalah anggota KKB yang selama ini aktif melakukan aksi teror di wilayah pegunungan Papua.
Serangan kedua terjadi keesokan harinya, Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIT. Kali ini, sasaran KKB adalah Puskesmas tempat para korban luka dirawat. Akibat serangan brutal ini, seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen meregang nyawa. Jenazahnya ditemukan dengan luka parah akibat sabetan senjata tajam.
Berikut adalah ringkasan kejadian:
- Jumat, 21 Maret 2025:
- Pukul 16.00 WIT: Penyerangan pertama terhadap guru di Distrik Anggruk.
- Pelaku: Sekitar 15 orang anggota KKB.
- Senjata: Kapak, parang, dan kayu balok.
- Akibat: Beberapa guru mengalami luka-luka dan rumah guru dibakar.
- Sabtu, 22 Maret 2025:
- Pukul 06.00 WIT: Penyerangan kedua terhadap Puskesmas tempat korban dirawat.
- Pelaku: Kelompok yang sama.
- Akibat: Seorang guru, Rosalia Rerek Sogen, meninggal dunia.
Evakuasi para korban dilakukan pada Minggu, 23 Maret 2025, berkat operasi gabungan TNI-Polri dan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo. Para korban luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Marthen Indey di Jayapura untuk mendapatkan perawatan intensif.
Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, menjelaskan bahwa tim gabungan telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk serpihan kaca, parang, pisau terbakar, dan sampel material bangunan yang hangus. Bukti-bukti ini diharapkan dapat membantu mengungkap identitas pelaku dan motif di balik serangan keji tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan utama dan memicu kecaman dari berbagai pihak. Masyarakat sipil, organisasi kemanusiaan, dan pemerintah daerah menyerukan agar aparat keamanan segera menangkap para pelaku dan meningkatkan keamanan di wilayah-wilayah rawan konflik. Tragedi ini juga menyoroti betapa rentannya para guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil, yang seringkali menjadi sasaran kekerasan oleh kelompok-kelompok bersenjata.
Diharapkan, dengan adanya tindakan tegas dari aparat keamanan dan dukungan penuh dari pemerintah, situasi keamanan di Yahukimo dapat segera dipulihkan dan para guru serta tenaga kesehatan dapat kembali bertugas dengan aman dan nyaman, demi kemajuan pendidikan dan kesehatan masyarakat di Papua.