Tim Damkar Tarakan Evakuasi Cincin dari Jasad Korban Kecelakaan: Tantangan dan Profesionalisme

Damkar Tarakan Hadapi Misi Unik: Evakuasi Cincin dari Jasad Korban Kecelakaan

Kota Tarakan, Kalimantan Utara – Sebuah kejadian langka menimpa tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tarakan ketika mereka menerima permintaan tak biasa untuk melepaskan sebuah cincin yang melekat erat di jari seorang korban kecelakaan yang telah meninggal dunia. Misi kemanusiaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas damkar yang terbiasa berjibaku dengan api dan penyelamatan, namun kali ini harus berhadapan dengan situasi yang sangat sensitif.

Kejadian bermula pada Senin malam, 1 April 2025, sekitar pukul 21.32 WITA. Regu piket A Mako Damkar Kampung Satu menerima panggilan darurat yang menginformasikan tentang cincin yang sulit dilepaskan dari jari jenazah korban kecelakaan lalu lintas di Kelurahan Gunung Lingkas, Kecamatan Tarakan Timur. Kepala Seksi dan Bidang Penyelamatan PMK Tarakan, Irwan, menjelaskan bahwa setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, petugas jaga, dan keluarga korban, disepakati proses evakuasi cincin dilakukan di rumah duka, yang terletak di RT 08, Kelurahan Gunung Lingkas, setelah proses visum selesai.

Proses evakuasi cincin tersebut ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Cincin yang terbuat dari bahan titanium itu sangat kuat dan keras. Selain itu, kondisi jari korban yang membengkak dan mengalami patah tulang semakin menyulitkan proses pelepasan. Tim Damkar kemudian meminta izin kepada pihak keluarga untuk melakukan pemotongan cincin dengan peralatan khusus.

Irwan mengungkapkan bahwa meskipun tim Damkar seringkali melakukan evakuasi cincin dari jari warga, namun ini adalah kali pertama mereka menangani kasus serupa yang melibatkan jenazah. Perasaan campur aduk antara was-was, tegang, dan haru menyelimuti para petugas. Namun, dengan berbekal profesionalisme dan niat tulus untuk membantu keluarga korban, tim Damkar berhasil menyelesaikan tugas tersebut dengan baik.

"Kami terbiasa mengevakuasi cincin, tetapi ini adalah pertama kalinya kami menangani jenazah. Perasaan was-was dan tegang bercampur, tetapi tim sudah bekerja dengan ikhlas dan profesional," ujar Irwan.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jenis cincin yang akan dikenakan. Cincin yang terbuat dari bahan keras seperti titanium atau monel dapat menyulitkan proses evakuasi jika terjadi situasi darurat, seperti kecelakaan atau kondisi medis yang menyebabkan jari membengkak.

Pesan Penting dari Damkar

Damkar mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan untuk mengenakan cincin, terutama yang berbahan keras:

  • Pilih bahan yang aman: Pertimbangkan bahan cincin yang lebih mudah dipotong atau dilepas jika terjadi keadaan darurat.
  • Ukuran yang tepat: Pastikan cincin memiliki ukuran yang pas dengan jari Anda. Hindari cincin yang terlalu ketat atau terlalu longgar.
  • Kesadaran: Sadari potensi risiko yang mungkin timbul akibat penggunaan cincin, terutama saat melakukan aktivitas yang berisiko.
  • Lepas saat tidur: Hindari mengenakan cincin saat tidur untuk mencegah terjadinya pembengkakan jari.
  • Konsultasi: Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan jari membengkak, konsultasikan dengan dokter sebelum mengenakan cincin.

Misi evakuasi cincin dari jenazah ini menjadi bukti dedikasi dan profesionalisme tim Damkar Tarakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Meskipun menghadapi tantangan dan situasi yang emosional, mereka tetap menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan bijak dalam memilih aksesori yang akan dikenakan.