Banjir Parah di Kebon Pala: 175 Cm Air Menggenangi Permukiman, Warga Terpaksa Mengungsi
Banjir Parah Rendam Kebon Pala, Aktivitas Warga Lumpuh Total
Permukiman padat penduduk di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, dilanda banjir besar pada Senin, 3 Maret 2025. Ketinggian air mencapai 175 sentimeter, melumpuhkan aktivitas warga sepenuhnya. Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, ketinggian air tersebut diukur warga menggunakan meteran sederhana yang dibuat di tiang listrik, ditandai dengan cat sebagai penanda ketinggian air saat banjir. Kondisi ini memaksa sejumlah warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, yaitu Sekolah Dasar Kampung Melayu 02.
Evakuasi warga dilakukan oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur menggunakan perahu karet. Petugas terlihat bekerja keras mengevakuasi warga yang terjebak di rumah-rumah mereka yang terendam banjir. Situasi darurat ini menggambarkan betapa dahsyatnya dampak banjir yang melanda kawasan tersebut. Kejadian ini bukan tanpa peringatan sebelumnya.
Peringatan Siaga 1 Bendung Katulampa
Sebelumnya, pada Minggu malam, 2 Maret 2025, Bendung Katulampa di Bogor, Jawa Barat, telah mengeluarkan status siaga 1. Pukul 21.33 WIB, ketinggian air di Bendung Katulampa tercatat mencapai 220 sentimeter. Petugas Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman, telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Andi menjelaskan bahwa prediksi kedatangan air kiriman dari Bendung Katulampa ke Jakarta diperkirakan antara pukul 06.30 WIB hingga 09.30 WIB, atau sekitar 9 hingga 12 jam setelah status siaga 1 dikeluarkan.
Andi Sudirman menekankan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. "Kami mengingatkan agar warga yang tinggal di daerah aliran Sungai Ciliwung berhati-hati terhadap potensi banjir lintasan," tegas Andi dalam keterangannya. Ia menjelaskan bahwa peningkatan debit air di Katulampa disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur kawasan Bogor, khususnya di daerah hulu Ciliwung, yang terletak di kawasan Puncak, sejak Minggu sore.
Dampak Luas dan Upaya Penanganan
Banjir di Kebon Pala bukan hanya menyebabkan aktivitas warga lumpuh, tetapi juga menimbulkan kerugian materiil dan menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan jiwa. Kejadian ini menyoroti pentingnya sistem peringatan dini yang lebih efektif dan infrastruktur yang mampu mengatasi peningkatan debit air di musim hujan. Selain itu, perlu juga dikaji ulang tata ruang kota dan penataan aliran sungai untuk meminimalisir dampak banjir di masa mendatang. Tanggap darurat yang cepat dan terkoordinasi dari BPBD dan instansi terkait sangat krusial dalam mengurangi dampak buruk banjir dan memastikan keselamatan warga.
- Langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
- Peningkatan sistem peringatan dini yang lebih akurat dan tepat waktu.
- Penguatan infrastruktur penanggulangan banjir, seperti pembangunan tanggul dan drainase yang memadai.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir.
- Evaluasi tata ruang kota untuk mencegah pembangunan di daerah rawan banjir.
- Kerja sama antar instansi pemerintah dan masyarakat untuk penanggulangan bencana yang efektif.
Kejadian banjir di Kebon Pala menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan perlunya upaya kolaboratif untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.