SeaBank Catat Kinerja Moncer di 2024: Laba Bersih Melonjak 57 Persen, Tembus Rp 378,8 Miliar

SeaBank Catat Kinerja Moncer di 2024: Laba Bersih Melonjak 57 Persen, Tembus Rp 378,8 Miliar

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) mengumumkan hasil kinerja keuangan yang gemilang untuk tahun 2024, dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 378,8 miliar. Pencapaian ini menandai lonjakan signifikan sebesar 57 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 241,4 miliar. Keberhasilan ini semakin mengukuhkan posisi SeaBank sebagai salah satu pemain utama di industri perbankan digital Indonesia, sekaligus melanjutkan tren positif perolehan laba selama tiga tahun berturut-turut.

Kinerja Keuangan Solid di Tengah Persaingan Ketat

Menurut Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley, pertumbuhan laba bersih yang signifikan ini merupakan buah dari strategi perusahaan yang berfokus pada penyediaan layanan perbankan yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Selain itu, penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bisnis juga menjadi faktor kunci dalam mencapai kinerja yang solid ini. SeaBank membuktikan komitmennya dalam memberikan nilai tambah bagi nasabah melalui inovasi produk dan layanan yang berkelanjutan.

"Pertumbuhan ini menjadi bukti nyata bahwa SeaBank mampu beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika pasar dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin beragam," ujar Sasmaya dalam keterangan resminya.

Aset dan Kredit Tumbuh Positif

Selain laba bersih yang melonjak, SeaBank juga mencatatkan pertumbuhan positif pada sejumlah indikator kinerja keuangan lainnya. Total aset perusahaan hingga akhir tahun 2024 mencapai Rp 34,6 triliun, meningkat 22,5 persen secara tahunan. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp 26,7 triliun. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit juga menunjukkan tren yang menggembirakan, dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp 22,4 triliun. Kualitas kredit juga tetap terjaga dengan baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang terkendali di level 1,74 persen.

Permodalan Kuat, Siap Ekspansi

SeaBank juga menunjukkan tingkat permodalan yang kuat, dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 30,8 persen. Hal ini memberikan ruang yang cukup bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis di masa depan. Selain itu, Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing tercatat di 1,6 persen dan 6,9 persen, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset dan ekuitas yang dimiliki.

Akuisisi Nasabah dan Volume Transaksi Melonjak

Salah satu faktor penting yang mendorong pertumbuhan kinerja SeaBank adalah peningkatan signifikan dalam jumlah nasabah. Pada bulan Oktober 2024, jumlah nasabah SeaBank mencapai 15 juta, kemudian meningkat menjadi 17 juta pada bulan Desember 2024. Peningkatan ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang mempercayai SeaBank sebagai mitra keuangan mereka. Selain itu, volume transaksi harian juga mengalami lonjakan yang signifikan. Hingga 31 Desember 2024, rata-rata transaksi harian mencapai 4,7 juta transaksi dengan nilai perputaran uang mencapai Rp 3 triliun per hari.

Fokus pada Layanan yang Relevan dan Aman

Sasmaya menambahkan bahwa SeaBank akan terus berupaya untuk menghadirkan layanan perbankan yang mudah, aman, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Perusahaan juga akan terus berinvestasi dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan pasar.

"Kami berkomitmen untuk terus menjadi mitra keuangan yang terpercaya bagi masyarakat Indonesia. Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah, serta memberikan pengalaman perbankan yang aman dan nyaman," pungkas Sasmaya.

Poin-poin penting dari kinerja SeaBank di tahun 2024:

  • Laba bersih melonjak 57 persen menjadi Rp 378,8 miliar
  • Aset tumbuh 22,5 persen menjadi Rp 34,6 triliun
  • DPK mencapai Rp 26,7 triliun
  • Kredit yang disalurkan sebesar Rp 22,4 triliun
  • NPL terkendali di level 1,74 persen
  • CAR sebesar 30,8 persen
  • Jumlah nasabah mencapai 17 juta
  • Rata-rata transaksi harian 4,7 juta dengan nilai Rp 3 triliun