Komunikasi Prabowo-Megawati Tertunda: Pertemuan dengan Jokowi Ubah Rencana Silaturahmi Virtual

Rencana Video Call Prabowo-Megawati Gagal Terlaksana

Momen Idul Fitri 1446 H diwarnai rencana silaturahmi virtual antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri. Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, mengungkapkan bahwa inisiatif komunikasi melalui video call nyaris terwujud pada hari pertama Lebaran.

Namun, rencana tersebut urung terlaksana karena Didit Hadiprasetyo, putra Prabowo, telah memiliki agenda lain, yakni bertolak ke Solo untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Didit diketahui mengunjungi kediaman Megawati pada Senin, 31 Maret 2025, dalam rangka silaturahmi Lebaran.

"Kemarin rencananya mau video call, tapi Mas Didit sudah harus berangkat ke Solo," jelas Puan kepada awak media di kediaman Ketua MPR Ahmad Muzani, Jakarta, pada Rabu (2/4/2025).

Titip Salam dan Doa dari Megawati untuk Prabowo

Meski video call batal, Megawati menitipkan salam hangat kepada Prabowo melalui Didit. Puan Maharani menambahkan bahwa Megawati juga mendoakan kesehatan dan kesuksesan bagi Prabowo dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden.

"Ibu Mega menitipkan salam untuk Pak Prabowo, mendoakan agar beliau selalu sehat. Semoga setelah Lebaran suasana akan semakin baik, dan semuanya berjalan dengan baik untuk bangsa dan negara," ungkap Puan.

Pertemuan Fisik Prabowo-Megawati Akan Segera Digelar

Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan pertemuan Prabowo dan Megawati dalam acara open house Lebaran, Puan menjelaskan bahwa keduanya memiliki kesibukan masing-masing. Ia memastikan bahwa pertemuan fisik antara kedua tokoh nasional tersebut akan diupayakan secepatnya setelah perayaan Idul Fitri usai.

"Tidak ada open house. Pak Prabowo pasti memiliki agenda yang padat, dan Ibu Mega juga tidak mengadakan open house," tegas Puan. "Jadi, setelah libur Lebaran ini, pasti akan ada pertemuan secepatnya."

Penundaan silaturahmi virtual ini menimbulkan spekulasi mengenai dinamika politik terkini. Namun, pernyataan Puan Maharani menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk menjaga komunikasi dan silaturahmi, demi kepentingan bangsa dan negara. Pertemuan yang akan datang diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk membangun sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan ke depan.