Ancaman Letusan Gunung Api Skala Tambora: Dunia Dinilai Belum Siap Menghadapi Kekacauan Iklim

Potensi Letusan Dahsyat Gunung Api Mengintai, Dunia Terancam Kekacauan Iklim

Lebih dari dua abad setelah letusan Gunung Tambora yang mengguncang dunia pada tahun 1815, para ilmuwan memperingatkan bahwa ancaman letusan gunung api dahsyat dengan skala serupa masih menghantui planet ini. Letusan Tambora, yang memuntahkan partikel vulkanik ke atmosfer dan memicu "tahun tanpa musim panas," menjadi pengingat betapa rentannya peradaban manusia terhadap kekuatan alam yang luar biasa.

Belajar dari Sejarah: Dampak Letusan Tambora

Letusan Tambora pada tahun 1815 merupakan peristiwa vulkanik terbesar yang tercatat dalam sejarah modern. Ledakan dahsyat itu mengirimkan miliaran ton abu dan gas sulfur dioksida ke stratosfer, membentuk lapisan aerosol yang memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa. Akibatnya, suhu global rata-rata turun drastis, menyebabkan gagal panen, kelaparan massal, dan penyebaran penyakit. Peristiwa ini juga menginspirasi lahirnya karya sastra klasik Frankenstein karya Mary Shelley, yang kala itu mengungsi di Swiss karena cuaca yang ekstrim.

Ancaman Nyata di Tengah Perubahan Iklim

Profesor iklim dari Universitas Jenewa, Markus Stoffel, menegaskan bahwa letusan besar gunung api bukanlah pertanyaan "apakah," melainkan "kapan." Bukti geologis menunjukkan bahwa ada peluang 1 banding 6 terjadinya letusan besar pada abad ini. Yang mengkhawatirkan, letusan ini akan terjadi di dunia yang jauh berbeda dari tahun 1815: populasi yang lebih padat dan planet yang lebih hangat akibat krisis iklim.

Profesor di New York University, Michael Rampino, menambahkan bahwa dunia yang lebih hangat dapat memperburuk dampak letusan gunung berapi besar. Peningkatan suhu global dapat mengubah sirkulasi atmosfer, menyebabkan partikel aerosol tersebar lebih cepat dan menjadi lebih kecil. Aerosol yang lebih kecil lebih efisien dalam memantulkan sinar matahari, sehingga efek pendinginan bisa lebih besar.

Kesiapsiagaan adalah Kunci

Walaupun letusan gunung berapi tidak dapat dicegah, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya. Para ahli menekankan pentingnya penilaian skenario terburuk dan penyusunan rencana kesiapsiagaan, termasuk:

  • Evakuasi: Mengembangkan rencana evakuasi yang efektif untuk memindahkan penduduk dari daerah yang berisiko.
  • Bantuan Kemanusiaan: Mempersiapkan upaya bantuan dan memastikan ketersediaan pasokan makanan dan air bersih.
  • Pemantauan Gunung Api: Meningkatkan pemantauan aktivitas vulkanik untuk mendeteksi tanda-tanda peringatan dini letusan.
  • Mitigasi Perubahan Iklim: Mengurangi emisi gas rumah kaca untuk memperlambat laju perubahan iklim dan mengurangi potensi dampak ekstrem dari letusan gunung berapi.

Menghadapi Ketidakpastian

Ancaman letusan gunung berapi besar merupakan pengingat akan kekuatan alam yang tidak dapat diprediksi dan kebutuhan mendesak untuk kesiapsiagaan. Dengan memahami risiko, mengembangkan rencana yang komprehensif, dan bekerja sama secara global, kita dapat mengurangi dampak potensial dari peristiwa dahsyat ini dan melindungi peradaban manusia.

Dampak Pendinginan Lebih Tinggi

Suhu yang lebih hangat dapat menyebabkan kecepatan sirkulasi udara di atmosfer meningkat. Partikel aerosol tersebar lebih cepat dan memiliki lebih sedikit waktu untuk tumbuh. Aerosol yang lebih kecil dapat menyebarkan sinar Matahari lebih efisien, yang berarti dampak pendinginan akan lebih besar.

Rencana Mitigasi

  • Membuat rencana evakuasi yang efektif.
  • Upaya bantuan dan memastikan ketersediaan pasokan makanan.