Presiden Timor Leste Bantu Repatriasi Jenazah Warga NTT Korban Kecelakaan Maut

Presiden Timor Leste Fasilitasi Pemulangan Jenazah Warga NTT

Keluarga dua korban kecelakaan lalu lintas di Timor Leste, Alexander Diu (42) dan Amancia Alves dos Santos (40), asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya mendapat titik terang dalam upaya pemulangan jenazah. Berkat pertemuan langsung dengan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, di Atambua pada Minggu, 2 Maret 2025, harapan keluarga untuk segera membawa pulang jenazah kedua korban semakin besar. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik.

Eka Putra Musa Mauboy, Protokol-Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, mengkonfirmasi pertemuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa keluarga korban secara langsung menyampaikan permohonan bantuan kepada Presiden Horta dan KBRI Dili untuk mempercepat proses repatriasi. Presiden Horta yang menerima permohonan tersebut, langsung menginstruksikan stafnya untuk berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak keluarga dan KBRI. Hal ini menunjukan komitmen nyata pemerintah Timor Leste dalam membantu proses pemulangan jenazah.

KBRI Dili, dalam keterangan resminya, menyatakan komitmen penuh untuk berkolaborasi dengan berbagai otoritas di Timor Leste, termasuk kepolisian, kejaksaan, Rumah Sakit HNGV, dan pihak-pihak terkait lainnya guna memperlancar proses tersebut. Pihak KBRI optimistis pemulangan jenazah dapat dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini merupakan kabar baik bagi keluarga yang telah menunggu dengan penuh harap.

Kronologi Kejadian dan Upaya Pemulangan

Kecelakaan yang merenggut nyawa Alexander dan Amancia terjadi di Distrik Liquica, Timor Leste. Mobil Toyota Kijang Inova dengan nomor polisi DH 1044 EG yang mereka tumpangi ditemukan terjatuh ke dalam jurang. Kejadian ini pertama kali viral di media sosial Facebook setelah direkam oleh warga Timor Leste. Kepala Kepolisian Resor Belu, Benny Miniani Arief, telah mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan awal tengah ditangani oleh pihak kepolisian Timor Leste.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari keluarga dan kepolisian, diperkirakan kecelakaan terjadi pada malam tanggal 26 Februari 2025 atau dini hari tanggal 27 Februari 2025. Kepala Kepolisian Resor Belu menyampaikan bahwa ia masih menunggu informasi lengkap dari KBRI Dili untuk mendapatkan gambaran detail mengenai peristiwa tersebut. Proses identifikasi korban telah dilakukan dan dipastikan bahwa korban adalah warga negara Indonesia yang berasal dari Kabupaten Belu, NTT.

Dukungan dan Harapan

Video yang beredar di media sosial menunjukan momen mengharukan ketika keluarga korban dengan setia menunggu kedatangan Presiden Horta di depan Hotel Kingstar Atambua. Mereka terlihat memegang foto kedua korban, menggambarkan kepedihan dan harapan besar mereka untuk segera membawa pulang jenazah keluarga tercinta. Pertemuan ini bukan hanya sekedar pertemuan formal, melainkan juga simbol empati dan dukungan pemerintah Timor Leste terhadap duka cita keluarga korban. Kecepatan dan efisiensi penanganan kasus ini diharapkan menjadi contoh nyata kerjasama antar negara dalam situasi yang sulit.

Proses pemulangan jenazah diharapkan berjalan lancar dan sesuai rencana. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia dan Timor Leste, menjadi kunci keberhasilan dalam memulangkan jenazah Alexander dan Amancia ke tanah kelahirannya di Kabupaten Belu, NTT, agar keluarga dapat memberikan penghormatan terakhir.